- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Ekonomi AS tubuh lebih besar dari perkiraan di triwulan kedua (Q2) tahun ini. Namun, tingkat pengangguran di Negeri Paman Sam itu masih tergolong tinggi.
Demikian menurut laporan dari Departemen Perdagangan AS, seperti dikutip stasiun berita BBC 29 Agustus 2012 waktu setempat. Selama April-Juni, tingkat produk domestik bruto (PDB) AS sebesar 11,7%.
Angka itu lebih besar dari proyeksi, yaitu 1,5%. Namun, pertumbuhan ekonomi di triwulan kedua itu masih lebih rendah dari masa tiga bulan pertama tahun ini, yang sebesar 2%.
Kendati masih tetap naik, AS tetap waspada bahwa sewaktu-waktu ekonomi mereka bisa anjlok lagi, seperti masa resesi 2007/2008. Apalagi, Kantor Urusan Anggaran di Kongres AS (CBO) pekan lalu memperingatkan bahwa pemotongan anggaran dan kenaikan pajak, yang tengah diperdebatkan para politisi, bisa memicu penurunan ekonomi secara drastis pada 2013.
CBO, dalam laporannya, memperkirakan bahwa pemulihan ekonomi AS akan berlangsung dalam "laju yang sedang" di sepanjang 2012. Namun, CBO memperingatkan bahwa perubahan substantif pada pajak dan kebijakan anggaran bisa membawa AS kembali ke jurang resesi.
Apalagi, tingkat pengangguran di AS saat ini masih di atas 8%. Bersama dengan perbaikan belanja konsumen, pengurangan tingkat pengangguran merupakan faktor kunci bagi pemulihan ekonomi AS.
Itulah sebabnya perekomian kini menjadi isu yang sangat menentukan bagi dua kandidat presiden AS, Barack Obama dan Mitt Romney. Mereka sedang bertarung menuju Pemilu 6 November mendatang. (umi)