VIVAlife - Sepertinya Ratu Elizabeth II akan menjadi ikon fashion klasik setelah Coco Chanel. Setiap penampilannya, meskipun sederhana, tetap mengesankan. Mungkin tim desainernya pun tidak perlu banyak berkreasi untuk menciptakan baju-baju yang dikenakannya.
Dalam setiap acara, penampilannya hampir terlihat sama. Hanya merubah warna pakaian, tambahan kaus tangan, blazer, sepatu, kalung, bros, atau topi.
Demikian juga dengan tentengan tasnya. Tas kecil dengan model persegi. Sangat klasik. Adalah Launer, merek tas yang menjadi favoritnya. Bahkan ia sudah menjadi pelanggan setia selama 50 tahun ini. Setiap tahun, Launer membuatkan empat desain khusus untuk sang ratu.
Lebih ringan dan lebih kecil, pas untuk ukuran tangannya saat menenteng. Sengaja dibuat lebih kecil, mengingat ratu sering kali harus berdiri lama saat menghadiri undangan.
Menurut Gerald Bodmer, Managing Director dari Launer, ratu memiliki selera yang cerdas. Seperti saat royal wedding lalu. Ratu Elizabeth juga memesan tas berwarna putih dalam ukuran yang lebih kecil dari biasanya. Tas ini akan dikenakan dengan pakaian berwarna kuning.
Tas yang sering dipesan adalah seri Diva. Terbuat dari kulit sapi lembut, dengan lapisan suede pada dua kantong di dalamnya, lengkap dengan cermin kecil. Untuk membuat pesanan khusus seperti ini, Launer membutuhkan waktu dua minggu, kecuali untuk acara mendadak. Perajin siap membuatnya dalam dua hari saja.
Launer sendiri didirikan oleh Sam Launer, warga Cekoslowakia yang kemudian pindah ke Inggris, 60 tahun yang lalu. Tidak hanya Ratu Elizabeth II yang tergila-gila pada tas ini. Duchess of Cornwall , puteri mahkota Jepang, dan istri Presiden Rusia pun memiliki koleksi tas ini.
Untuk koleksi terbarunya, Launer mengeluarkan tiga warna yang sangat menarik untuk seri Traviata. Kuning, hijau, dan biru. Tas ini dihargai £ 1.020 atau sekitar Rp12 juta.
Tertarik membeli investasi klasik ini? (umi)
Israel Hancurkan 603 Fasilitas Air di Gaza Selama Perang
Lebih dari separuh fasilitas air di Gaza telah dirusak atau dihancurkan oleh Israel sejak 7 Oktober, atau hancur selama perang Israel di Gaza.
