VIVAnews - Sejumlah pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa (UE) menolak memberi paket dana talangan senilai miliaran euro bagi negara-negara Eropa Timur. Mereka mengusulkan agar dana bantuan diberikan berdasarkan kasus tertentu.
Presiden Komisi UE, Jose Manuel Barosso, menyatakan bahwa negara-negara Eropa Timur telah mendapat bantuan miliaran euro dari dana bencana dan pinjaman dari UE, Bank Dunia, dan institusi finansial lain. Barroso mengatakan negara-negara kawasan timur itu belum membutuhkan dana talangan tambahan.
"UE menyediakan 25 miliar euro (Rp 382,4 triliun) untuk membantu negara anggotanya dan 9,6 miliar euro (Rp 146,7 triliun) telah diberikan pada Hongaria dan Latvia, negara anggota UE pertama yang terpuruk akibat krisis ekonomi global," kata Barosso dalam pertemuan tingkat tinggi UE di Brussels, Belgia, Minggu 1 Maret 2009.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyatakan bahwa tidak bijaksana untuk memberi dana talangan secara pukul rata. "Saya tidak bisa menyatakan bahwa semua negara mengalami kondisi keterpurukan yang sama, misalnya kita tidak bisa membandingkan situasi mata uang dire Hongaria dengan mata uang negara lain," kata Merkel.
Selain itu, Jerman dan Belanda menolak saran agar negara-negara Eropa Timur yang mengalami kemerosotan nilai tukar mata uangnya diberikan jalan pintas konversi ke mata uang euro yang nilai tukarnya tetap bertahan menghadapi dolar Amerika Serikat dan yen Jepang.
Namun Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, mengatakan UE dapat mempertimbangkan syarat-syarat pengalihan mata uang ke euro dan masa menunggu konversi selama dua tahun setelah krisis ekonomi global berakhir. Usulan ini mendapat reaksi keras dari beberapa negara menyatakan tidak perlu memperlonggar persyaratan yang sudah ada.
Pemberian paket dana talangan ini diusulkan Perdana Menteri Hungaria, Ferenc Gyurcsany. Ia mengusulkan untuk mengalirkan dana EU sebesar 190 miliar euro (Rp 2.905,1 triliun) untuk membantu mengembalikan kepercayaan di pasar Eropa Timur.
"Jika kita membicarakan Eropa dalam menghadapi tantangan yang rumit ini, kita tidak bisa hanya berkonsentrasi pada satu negara, tapi gabungan semuanya," kata Gyurcsany pada wartawan.
Selain Hongaria, delapan negara anggota UE juga mendesak anggota yang lebih makmur membantu negara-negara Eropa Timur. Antara lain Polandia, Slovakia, Republik Ceko, Bulgaria, Rumania, dan tiga negara semenanjung Baltik. (AP)
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Tekad Stefano Beltrame dan Marc Klok Hapus Catatan Buruk Persib Bandung saat Bersua Bali United
Gorontalo
6 menit lalu
Stefano Beltrame dan Marc Klok bertekad hapus catatan buruk Persib Bandung saat bersua Bali United. Persib Bandung belum pernah menang dari Bali United sejak musim 2017.
Laporan dari Counterpoint Research mengungkapkan bahwa iPhone 15 Pro Max dan Samsung Galaxy S24 Ultra menjadi primadona di kalangan konsumen di awal tahun 2024.
Bukan Kaleng-Kaleng, Ini 3 Pemain Calon Pesaing Rafael Struick di Timnas Indonesia
Gorontalo
12 menit lalu
Keberadaan Rafael Struick belum cukup membuat lini serang Timnas Indonesia tampil ganas. PSSI pun sedang berupaya menaturalisasi tiga striker berikut ini.
Begini Konsekuensi Yang Diterima 2 ASN di Non-jobkan PJ Bupati Bondowoso Akibat 'Ngamar'
Banyuwangi
12 menit lalu
Seperti tunjangan jabatan, itu juga nggak ada. Kalau gaji sepanjang jadi ASN ya tetap di gaji, gaji pokok ya tetap, tunjangan istri anak ya tetap. Penetapan keputusan yam
Selengkapnya
Isu Terkini