Enam Kebiasaan Buruk Pemicu Konflik Asmara

pasangan kencan
Sumber :
  • madlyinloveforever.com

VIVAlife - Apakah Anda sering bertengkar dengan pasangan? Banyak pasangan yang terjebak dalam hubungan buruk tanpa mengenali penyebabnya. Tak melulu soal perselingkuhan, pertikaian justru kerap terpancing dari kebiasaan buruk dalam mengelola hubungan.

Agar kemesraan terus terjaga, hindari sejumlah kebiasaan buruk yang berpotensi menghancurkan hubungan, seperti dikutip She Knows.

Mengkritik keluarganya
Seburuk apapun keluarganya, pasangan cenderung tak suka jika kita turut menghakiminya. Apalagi sembari menunjukkan kondisi keluarga kita yang mungkin lebih baik. Jadi, lebih baik kita menahan lidah ketika masalah dalam keluarganya muncul. Jika pasangan membutuhkan sarah, katakan sesuai porsi. Sekali lagi, jangan ikut menghakimi.

Memata-matai
Banyak wanita terpancing melakukan untuk memastikan kejujuran pasangannya. Diam-diam mengakses telepon selulernya, masuk ke akun Facebook, Twitter, atau inbox pesan singkatnya. Ini bukan sesuatu yang sehat karena menandakan Anda tak memiliki kepercayaan terhadap pasangan. Jika ketahuan, pasangan pun akan kehilangan rasa respek. Yang terbaik, tetap beri ruang pribadi bagi pasangan.

Bertengkar di tempat umum
Munculnya konflik dalam sebuah hubungan adalah hal wajar. Namun, sebaiknya kita tak membiarkannya jadi santapan publik. Jangan beri kesempatan orang-orang yang berkepentingan semakin mengacaukan pertengakaran. Bertengkar di tempat umum sungguh memalukan dan berpotensi membuat konflik kian memanas.

Lari dari masalah
Banyak orang memilih menyendiri untuk menenangkan pikiran saat terjadi konflik. Ini wajar. Namun, sebaiknya gunakan waktu ini untuk menyiapkan emosi menyelesaikan konflik dengan pikiran dingin. Bukan pergi untuk mengabaikan masalah dan membiarkannya bak bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak dan memperkeruh hubungan.

Memaksanya berubah
Ini terkait ego. Mungkin ada kebiasaan pasangan yang sangat tidak kita suka. Kebiasaan yang sudah melekat dengan hidupnya jauh sebelum kita mengenalnya. Memintanya berubah secara frontal hanya akan memicu konflik karena pria cenderung merasa kita berusaha menuntut dan mengaturnya. Cari cara yang lebih halus untuk memperbaiki kebiasaannya. Dan penting, memahami kebiasaan buruk itu sejak awal hubungan.

Berbohong
Ini bukan kebiasaan baik. Meski mungkin kita kerap berlindung dengan argumen berbohong untuk kebaikan, berbohong tetap berbohong. Kebiasaan ini akan mengurangi kadar kepercayaan. Pasangan bisa dengan mudah menuduh kita berbohong ketika ada masalah muncul. Ini jelas buruk dalam sebuah hubungan. Apapun masalahnya sebaiknya jujur. Yang Anda perlukan hanya mencari waktu terbaik untuk membicarakannya. (ms)

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024
Waketum Partai Perindo, Angela Tanoesoedibjo

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap

Wakil Ketum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo menyampaikan sikap partai mewakili Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo, pasca keputusan MK dan penetapan Prabowo-Gibran pemenang

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024