- REUTERS/ Eric Gaillard
VIVAnews - Angka pengangguran di Prancis terus meningkat hingga lebih dari tiga juta orang per September tahun ini. Akibat krisis ekonomi dan langkah penghematan, per bulannya puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan.
Menurut data Kementerian Tenaga Kerja Prancis, diberitakan BBC, Rabu 26 September 2012, sebanyak 23.900 orang kehilangan pekerjaan pada Agustus lalu. Jumlah ini menambah populasi pengangguran hingga 3,011 juta.
Peningkatan jumlah pengangguran terus terjadi selama 16 bulan berturut-turut. Jumlah ini adalah yang terbesar sejak penghitungan tahun 1999. Menteri Tenaga Kerja Prancis Michel Sapin menyalahkan menumpuknya penganggur akibat kesalahan pemerintahan terdahulu yang dipimpin Nicolas Sarkozy.
"Jutaan pengangguran ini menunjukkan kegagalan kebijakan ekonomi dan sosial yang diambil dalam beberapa tahun terakhir. Melihat laporan ini, pemerintah memutuskan untuk segera menerapkan reformasi," kata Sapin.
Sejak Mei lalu, beberapa perusahaan besar memecat ribuan pekerja mereka. Termasuk di antaranya adalah produsen mobil Peugeot, perusahaan farmasi Sanofi, maskapai Air France-KLM, dan supermarket Carrefour.
Perekonomian Prancis juga jauh dari membaik. Dalam tiga kuartal sebelumnya, ekonomi prancis tumbuh nol persen. Sebelumnya, pemerintah memprediksi pertumbuhan 0,3 persen per tahun, namun ini dinilai tidak realistis. Para ahli meramalkan, ekonomi perancis akan terus merangkak dalam beberapa kuartal ke depan.
Pada anggaran 2013, pemerintah diperkirakan perlu menghemat hingga 30 miliar euro. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan kenaikan harga pajak. Dikhawatirkan, kenaikan pajak akan semakin menurunkan kepercayaan konsumen Prancis yang anjlok dua poin di bulan September.
Heru Budi Pastikan Pelayanan Publik Tetap Berjalan Optimal Usai Cuti Lebaran
Tidak ada perpanjangan untuk libur lebaran.
