- ANTARA
VIVAnews - Harga emas kembali menguat karena terpicu laporan bahwa China kemungkinan akan menerapkan pelonggaran moneter lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Harga emas untuk pengiriman Desember di Comex, New York Mercantile Exchange tercatat naik US$26,90 dan bercokol di posisi US$1.780,50 per ounce.
Komoditas tambang tersebut diperdagangkan pada Kamis waktu New York, dan sempat menembus level tertinggi US$1.782,90 per ounce dan terendah US$1.753,20 per ounce.
Sementara itu, harga emas di pasar spot, menurut indeks Kitco's, hanya mampu menguat US$26,40.
"Saya pikir, ini terpicu oleh pelonggaran moneter lebih lanjut dari pemerintah China, dan persepsi bahwa emas telah dijual secara signifikan selama beberapa hari terakhir," kata Oliver Pursche, manajer investasi di GMG Defensive Beta Fund seperti dikutip dari laman Thestreet, Jumat 28 September 2012.
"Ini menjadi momentum yang baik untuk masuk. Namun, kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi masih membayangi," kata Pursche.
Spekulasi stimulus di China, menurut dia, muncul dari laporan Shanghai Securities News yang mengatakan bahwa China Securities Regulatory Commission saat jumpa pers Kamis waktu setempat, mengumumkan akan menyiapkan 10 langkah untuk menggairahkan kembali pasar. (art)