- http://www.anneahira.com
VIVAlife - Radang gusi biasanya muncul akibat banyaknya bakteri yang berkembang biak di antara sela-sela gigi, di balik gusi, dan ujung akar gigi yang sudah berlubang. Jangan sepelekan kondisi ini karena berpotensi menimbulkan fokal infeksi yang dapat memicu penyakit kronis.
Radang gusi biasanya muncul akibat pertumbuhan bakteri jenis gram negatif anaerob. “Bakteri ini kemudian ikut aliran darah. Lalu mengeluar toksin berupa endotoksin yang bisa menimbulkan plak pada pembuluh darah di jantung,” kata Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi UGM Yogyakarta, Profesor Soedomo.
Tak hanya sakit jantung, bakteri radang gusi juga berpotensi merangsang pelepasan hormon oksitosin yang menimbulkan kontraksi uterus dini. Ini cukup berbahaya bagi wanita hamil karena dapat mengakibatkan kematian janin. “Makanya wanita hamil jangan sampai ada radang di dalam tubuh,” ujarnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Profesor Iwa Sutardjo Rus Sudarso, menambahkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi penting demi investasi kesehatan menyeluruh. Jangan sampai gangguan kesehatan yang terkesan sepele justru berdampak fatal.
Data riset kesehatan dasar 2007 menunjukkan, sebanyak 78,9 persen penduduk Yogyakarta memiliki pengalaman karies dengan indeks gigi berlubang 6,53 persen. “Sedangkan hasil BKGN 2011 di FKG UGM terhitung sebesar 92 persen dari 1.791 pengunjung masih memiliki permasalahan gigi,” ucap Iwa. (eh)