RBS Sesalkan Risiko Default Dana Prima

VIVAnews - Manajemen Royal Bank of Scotland (RBS) Indonesia menyesalkan terjadinya risiko gagal bayar (default) dari mitra pengimbang (counterparty) pada produk Dana Prima. Counterparty tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo kepada PT PNM Investment Management.
 
"Dana Prima merupakan produk investasi di mana PNM bertindak selaku manajer investasi dan ABN AMRO (RBS) sebagai selling agent," kata Country Head of Communications RBS Indonesia, Daisy K Primayanti dalam surat elektronik kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa 3 Maret 2009.

Menurut Daisy, pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk menjembatani persoalan yang dialami nasabah dengan PNM.

Saat ini, dia melanjutkan, telah terjadi kesepakatan antara PNM dan counterparty dengan pembayaran dilaksanakan kembali sejak 27 Februari 2009. Selanjutnya pembayaran cicilan akan dilakukan setiap bulannya.

BPBD Cianjur Catat Pergerakan Tanah Masih Terjadi selama Tanggap Darurat Bencana
Anggota DPR RI, Almuzzammil Yusuf

Soal Wacana Pembentukan Presidential Club, PKS Ingatkan Sudah Ada Wantimpres

Presidential club dapat menjadi wadah informal pertemuan para mantan Presiden.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024