KPU Akui Tender Sistem Informasi Telat

VIVAnews - Anggota Komisi Pemilihan Abdul Aziz mengatakan proses pengadaan barang dan jasa teknologi informasi sudah memasuki masa lelang. "Pekan lalu sudah aanwijzing, tim sedang evaluasi untuk menentukan pemenang," katanya dalam jumpa pers di Kantor Komisi, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu, 5 Maret 2009.

Menurut dia, meski hari pemungutan tinggal sekitar sebulan lagi waktu pengerjaan perangkat lunak dan sinkronisasinya dengan perangkat keras masih bisa dijangkau. "Mudah-mudahan selesai sesegera mungkin," ujarnya.

Aziz mengakui Komisi terlambat mengadakan paket teknologi informasi itu. Menurutnya ada prioritas lain yang harus didahulukan karena lebih mendesak. "Memang harusnya pengadaan ini tahun 2008," katanya.

Perangkat teknologi informasi itu antara lain digunakan untuk penghitungan cepat ala Komisi Pemilihan. Targetnya memenuhi hasrat ingin tahu masyarakat sambil menunggu rekapitulasi suara secara manual.

Caranya, formulir rekapitulasi hasil pemungutan suara di TPS dikirim ke Komisi Kabupaten/Kota. "Dari Kabupaten/Kota discan langsung tampil di pusat," kata Aziz. Pengadaan scanner, kata Aziz, dilakukan oleh Komisi Kabupaten/Kota.

Realisasi Investasi RI Kuartal I-2024 Tembus Rp 401,5 Triliun, 24,3 Persen dari Target 2024
Mensos Tri Rismaharini Hadiri Sidang Perselisihan Hasil Pilpres 2024

Risma Belum Bisa Imbangi Khofifah untuk Pilkada Jawa Timur, Menurut Pengamat

Pengamat politik menyebut Khofifah Indar Parawansa lebih memiliki modal jaringan politik untuk Pilkada Serentak 2024 daripada Tri Rismaharini alias Risma.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024