VIVAnews - Lebih dari 100 orang dari Tim Pejuang Abdul Hadi Djamal, politisi Partai Amanat Nasional yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, melakukan pembakaran empat topeng wajah Soetrisno Bachir. Mereka menuding Ketua Umum PAN itu tak menghargai asas praduga tak bersalah.
Mereka yang melakukan pembakaran itu terdiri dari koordinator-koordinator Tim Pejuang kecamatan sedaerah pemilihan Sulawesi Selatan I. Pembakaran dilakukan di halaman Sekretariat Hadi Djamal Center di Jalan Sultan Alaudin, Makassar.
Koordinator pusat Tim Pejuang Hadi Djamal, Aswan H, mengatakan pembakaran topeng Soetrisno Bachir sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemberhentian Hadi Djamal dari keanggotaan PAN. "Kami sangat menyayangkan keputusan DPP PAN karena kami anggap (kasus) Pak Hadi Djamal belum berkekuatan hukum tetap,"ujar Aswan, Jumat 6 Maret 2009.
"Hadi Djamal harus dianggap belum bersalah," kata Aswan. Pernyataan Aswan ini lalu disambut teriakan "Hidup Hadi Djamal" dari massa tim sukses kampanye calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat nomor urut 1 Sulawesi Selatan I itu.
Mereka pun berkukuh, Hadi Djamal dijebak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, mereka mendesak DPP PAN menganulir pemberhentian Hadi Djamal.
Dalam orasinya mereka mengenakan pakaian bergambar Hadi Djamal dan selebaran dukungan atas Hadi Djamal.
Laporan: Rahmat Zeena | Makassar
Kado Mewah SYL untuk Undangan Nikahan yang Pakai Dana Kementan, Ada Bros dan Cincin Emas
Mantan pejabat Kementerian Pertanian mengungkapkan Syahrul Yasin Limpo (SYL) turut memberikan kado undangan nikahan yang mewah berupa bros hingga cicin emas.
