-
VIVAnews - Penyalahgunaan narkoba masih masalah besar di Jawa Barat. Ketua Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat, Dede Yusuf, melansir data, nyaris satu juta orang yang menjadi penyalahguna narkoba.
"Dari data BNP (Badan Narkotika Provinsi) terakhir, tercatat sekitar 960 ribu orang dari total 49,1 juta penduduk Jawa Barat merupakan pengguna narkoba," ujar Ketua BNP Jawa Barat Dede Yusuf, di Bandung, Kamis 3 Januari 2013.
Wakil Gubernur Jawa Barat itu mengatakan bila dipersentasikan secara menyeluruh ada 2,44 persen penduduk Jawa Barat yang menjadi pecandu. Baginya ini harus terus ditekan sekecil mungkin hingga akhirnya hilang.
"Selama empat tahun terakhir jumlah ini terus menurun. Dari data BNN (Badan Narkotika Nasional) empat tahun lalu jumlah pecandu di Jawa Barat jumlahnya terbesar se-Indonesia. Tutup tahun 2012 Jabar sekarang urutan keenam. Tahun 2013 harus terus berkurang," katanya.
Dede menjelaskan urutan wilayah pengguna narkoba terbesar di Indonesia berdasarkan hasil penelitian BNN dan Universitas Indonesia berdasarkan proporsionalitas. Posisi pertama adalah DKI Jakarta kemudian disusul Riau, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta dan keenam, Jawa Barat.
Dede Yusuf menyampaikan ini di hari terakhir BNP Jawa Barat bertugas sebelum resmi dibubarkan. Sesuai Undang-undang No 35 tahun 2009, kini penanggulangan narkotika harus dilakukan oleh sebuah lembaga vertikal ke terpusat ke BNN. BNP Jabar dibubarkan dan berubah menjadi BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) yang secara struktur dan pola kerjanya berbeda dengan lembaga sebelumnya.
"Apapun lembaganya saya hanya meminta mari kita perangi (penyalahgunaan) narkoba. Saya berharap (penyalahgunaan) narkoba terus menurun di Jawa Barat hingga nantinya hilang," kata Dede yang kini mencalonkan diri jadi Gubernur Jawa Barat itu.
Dede menjelaskan resep penting selama empat tahun menekan jumlah pengguna narkoba di Jawa Barat adalah dengan pembinaan kepada generasi muda. "Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba harus terus bergulir, sosialisasi, rehabilitasi dan pendampingan harus terus jalan," katanya. (umi)