- VIVAnews/Alfin Tofler
VIVAnews - Gubernur Aceh Zaini Abdullah kesal dengan warga sendiri, khususnya mereka yang tinggal di pesisir barat. Apa sebabnya?
Ternyata Sang Gubernur kesal karena jalan yang sudah dibangun justru dibiarkan begitu saja menjadi kandang sapi. "Jangan jadikan jalan sebagai kandang sapi," ujarnya dalam peresmian ruas jalan Teunomm-Meulaboh, Aceh, Senin 7 Januari 2013.
Kekesalan orang nomor satu di Aceh ini karena banyaknya warga yang melepaskan ternak sapi di jalan nasional. Apalagi sapi-sapi tersebut juga kerap membuang kotoran dan dibiarkan begitu saja oleh peternak sehingga berserakan di tengah jalan.
Zaini mengatakan jalan nasional yang kondisinya sudah baik jangan lagi dikotori hewan ternak. "Karena kebersihan bukan saja tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat semua," katanya.
Zaini mengajak masyarakat turut menjaga jalan nasional yang melintasi wilayah Aceh.
Beternak di jalan raya bukan barang baru bagi Aceh. Orang sekitar sudah maklum terhadap masalah ini. Bahkan, pantauan VIVAnews, sapi-sapi tersebut tidak merasa terganggu saat kendaraan berkecepatan tinggi melewatinya.
Tampak seperti biasa, sapi-sapi itu memperlakukan jalan raya seperti rumah mereka sendiri, sampai merasa nyaman tidur di tengah jalan raya.
Dari keterangan yang dihimpun, melepaskan sapi sudah jadi tradisi warga Aceh. Asal mulanya ada di tradisi masyarakat Aceh yang disebut Luah Blang.
Dalam tradisi itu, sapi-sapi tidak diperbolehkan keluar pada masa tanam dan panen padi. Namun setelah masa tanam dan panen, gabah bekas padi-padi itu menjadi "hak" sapi untuk disantap.