Pensiun dari Sekjen ASEAN, Surin Kembali ke Kampus

Surin Pitsuwan pensiun sebagai Sekjen ASEAN
Sumber :
  • ASEAN Secretariat 2013 / Afi Wicaksono

VIVAnews - Surin Pitsuwan kini pensiun dari jabatan Sekretaris Jenderal ASEAN. Setelah lima tahun berkarya di Perhimpunan Negara Asia Tenggara itu, dari 1 Januari 2008 hingga 1 Januari 2013, Surin mengaku antusias dengan rutinitas baru.

"Biasanya saya setiap hari bangun jam lima pagi untuk siap-siap kerja. Kini, saya bisa bangun agak siang," kata Surin sambil tertawa.

5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa

Dia mengungkapkannya usai acara serah-terima resmi jabatan Sekjen kepada penggantinya yang mantan deputi menteri luar negeri Vietnam, Le Lung Minh.

Berlangsung di Sekretariat ASEAN di Jakarta, 9 Januari 2013, acara itu dihadiri Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, dan para duta besar dan diplomat senior negara-negara mitra ASEAN.

Ditemani istrinya yang memegang kamera, Surin melihat dari kejauhan saat Sekjen baru ASEAN memberi keterangan pers pertamanya di hadapan puluhan wartawan mancanegara. Saat didekati VIVAnews dan seorang wartawati senior dari harian berbahasa Inggris nasional usai jumpa pers itu, Surin tampak enggan ditanyai. "Jangan, jangan saya. Tanyalah kepada Sekjen," ujar Surin, yang mengira dia bakal ditanyai isu-isu substantif tentang ASEAN.

Menginspirasi Generasi Baru, Fashion Crafty Jakarta Hadirkan Kolaborasi Fashion Photos Project 5

Namun, sikapnya berubah cair saat ditanyai soal kesibukannya setelah pensiun dari ASEAN. Selama bincang-bincang, Surin pun tak keberatan berfoto bersama dengan para mantan staf dan koleganya yang bergiliran mendekati dia.

Selain tidak perlu bangun pagi-pagi sekali, Surin mengaku bahwa dia segera kembali ke kampus di negaranya. "Saya akan mengajar di Universitas Thammasat, Thailand. Tidak tertutup kemungkinan pula saya juga berbagi pemikiran dan pengalaman di tempat-tempat lain," ujar Surin.

Doktor lulusan Universitas Harvard itu pernah mengajar di Thammasat sebelum terjun ke gelanggang politik dan diplomasi pada pertengahan dekade 1980an.

Tampaknya, bagi mantan Sekjen yang sudah berusia 63 tahun itu, sayang sekali bila tidak berbagi pandangan dan pengalamannya kepada para mahasiswa dan intelektual muda. Sebelum menjadi Sekjen ASEAN, Surin pun dikenal sebagai Menteri Luar Negeri Thailand selama 1997-2001.

Selain kembali mengajar, Surin diminta oleh lembaga penelitian internasional untuk memberi sumbangsihnya.  "Saya juga diminta untuk berpartisipasi di Oslo Peace Research Institute di Norwegia. Ini disampaikan oleh Duta Besar Norwegia," ujar Surin.

Kubu 03 Bantah Pemilu Ulang Hambat Pelantikan Presiden Terpilih: Alasan Mengada-ada

Dia mengaku, faktor yang paling segera dia rindukan setelah pensiun dari ASEAN adalah tekanan kerja. "Selama berkarya di sini saya selalu disibukkan dengan berbagai tekanan kerja yang beragam. Kini semuanya lepas," kata Surin sambil tersenyum.

Sebelumnya, dengan nada yang lebih diplomatis, dia juga mengutarakan kesan serupa di hadapan para hadirin dalam acara serah terima. "Selama lima tahun menjadi Sekjen ASEAN 2008-2012, ini adalah kepercayaan dan tantangan yang secara sukacita saya emban."

"Saya berkarya selama periode perubahan regional dan global yang luar biasa," kata Surin.

Dia pun berharap agar ASEAN ke depannya bisa kian solid dalam mempersiapkan integrasi di tiga pilar--politik dan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya--yang ditargetkan bisa dimulai secara bersama-sama pada 2015.

Sebagai Sekjen ASEAN baru, Le Lung Minh memuji peran signifikan Surin selama ini. Surin dianggap turut berjasa memfasilitasi kerjasama yang lebih erat antara ASEAN dengan negara-negara mitra wacana--seperti AS, China, Rusia, dan lain-lain--sehingga mereka merasa perlu menempatkan perwakilan untuk berkoordinasi dengan Sekretariat ASEAN di Jakarta.

"Saat kali pertama ke gedung Sekretariat ASEAN dalam suatu kunjungan informal pada September tahun lalu, saya sungguh terkesima merasakan semangat kebersamaan. Saya melihat di lobi tidak hanya bendera milik masing-masing sepuluh negara anggota ASEAN saja. Namun juga para mitra ASEAN. Kebersamaan inilah yang membuat ASEAN sebagai organisasi yang membanggakan dan kuat," kata Minh.

Menlu Natalegawa pun memberi penghargaan kepada Surin. "Beliau menunjukkan peran luar biasa dalam membangun integrasi ASEAN yang juga melibatkan masyarakat. Beliau pun konsisten memperjuangkan soliditas negara-negara anggota agar tetap melangkah sesuai dengan Piagam ASEAN," kata Natalegawa.

Dok. Istimewa

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral serta sosialisasi kebijakan yang masif menjadi kunci keberhasilan mudik sehat dan aman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024