- ANTARA/Asep Fathulrahman
VIVAnews – Cuaca buruk di perairan Selat Sunda menyebabkan kegiatan penyeberangan feri di Pelabuhan Merak-Bakauheni terganggu. Gelombang di perairan Selat Sunda saat ini mencapai 3-4 meter, dengan kecepatan angin 35 knott.
“Berdasarkan informasi yang kami terima dari BMKG, cuaca di Merak-Bakauheni hingga beberapa hari ke depan masih ekstrem,” jelas General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Supriyanto, Kamis 10 Januari 2013.
Kondisi tersebut menghambat pasokan komoditi yang akan dikirim ke Pulau Sumatera dari Pulau Jawa. Saat ini ribuan truk angkutan barang terpaksa mengantri untuk masuk ke Pelabuhan Merak. Antrian kendaraan mengular hingga 1,5 kilometer di jalur Cikuasa Atas.
Supriyanto mengatakan dua dermaga di Merak, yaitu dermaga IV dan dermaga V, masih ditutup untuk kegiatan bongkar muat penumpang dan kendaraan. “Ini mengakibatkan berkurangnya pelayanan terhadap para pengguna jasa penyeberangan. Untuk itu kami minta maaf atas tidak maksimalnya pelayanan pelabuhan,” ujar dia.
Armada kapal yang beroperasi di pelabuhan terpadat di Indonesia ini ada 35 kapal. Namun tidak semua kapal bisa dioperasikan karena ada kapal yang sedang menjalani perawatan rutin, dan ada juga kapal yang hanya bisa bersandar di dermaga tertentu.
Kuatnya arus gelombang laut membuat kapal yang akan bersandar di dermaga harus dipandu oleh kapal tunda. Maka sejak kemarin hingga siang ini, ribuan truk angkutan barang masih memadati seluruh area parkir di Pelabuhan Merak. (sj)