Studi: Multivitamin Dapat Hambat Kanker

Ilustrasi peneliti.
Sumber :
  • REUTERS / Sebastian Derungs

VIVAnews - Ilmuwan peraih Hadiah Nobel, James Watson, menyatakan saat ini penyakit kanker dapat dihindari dengan meminum kapsul mutivitamin yang mengandung antioksidan.

Suplemen gizi yang mengandung antioksidan seperti vitamin A,C, dan E, telah lama menjadi subyek perdebatan di dunia kanker. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa suplemen antioksidan dapat memberikan perlindungan terhadap kanker ataupun sebaliknya.

Profesor James Watson dan Francis Crick yang menemukan struktur DNA "double helix" pada tahun 1953, membantah anggapan yang menyatakan bahwa kapsul multivitamin bisa melakukan lebih banyak kesalahan daripada kebaikan.

Seperti dilansir Telegraph, 10 Januari 2013, dalam laporan terbarunya, mereka mengklaim bahwa kanker yang sudah mencapai stadium akhir sering tidak dapat diobati karena tubuh menghasilkan tingkat antioksidan yang tinggi. Antioksidan yang seharusnya untuk mengobati malah menghentikan pengobatan.

Sementara pada orang yang sehat, antioksidan bertugas menyerang molekul radikal bebas yang dapat merusak DNA. Tapi, saat ini muncul pengobatan kanker menggunakan radikal bebas untuk menyerang sel tumor. Sehingga diperlukan antioksidan untuk menyerang radikal bebas dan sel tumor.

Watson mengatakan bahwa harus ada studi untuk menguji teorinya ini. "Studi ini adalah pekerjaan penting saya setelah menemukan double helix," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini fokus yang dilakukan adalah untuk menyembuhkan kanker. "Setiap orang harus mengonsumsi suplemen gizi antioksidan untuk mencegah penyakit kanker," tulis Watson dalam Journal Royal Society's Open Biology.

Pendapat berbeda

Sementara pendapat berbeda diungkapkan oleh Profesor Nic Jones, Kepala Ilmuwan di Cancer Research UK. Ia mengatakan bahwa sejak dulu ada penelitian yang menyatakan bahwa suplemen antioksidan tidak efektif untuk melakukan pencegahan kanker pada orang-orang yang sehat.

"Dalam beberapa kasus, suplemen antioksidan malah meningkatkan risiko kanker. Orang-orang harus berpikir dua kali untuk mengonsumsi suplemen tersebut," kata Nic Jones.

Hal senada juga diungkapkan Steve Williamson, Juru Bicara Royal Pharmaceutical Society. "Sekarang banyak orang yang menganggap bahwa antioksidan dapat melindungi mereka dari kanker. Tapi saya selalu menyarankan pasien kanker untuk tidak mengonsumsi suplemen saat sedang melakukan kemoterapi, " kata Williamson.

Corn Imports Down to 450 Thousand Tons
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Irak

Pasukan AS di Irak dan Suriah Kena Bombardir Roket Selama 24 Jam

Pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah menghadapi dua serangan roket dan ledakan drone dalam waktu kurang dari 24 jam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024