- REUTERS/ Toru Hanai
VIVAnews - Indeks saham-saham utama di Asia menguat pada awal perdagangan Rabu 16 Januari 2013. Kenaikan ini dipicu optimisme para investor dalam menanti sentimen positif lebih lanjut mengenai prospek pertumbuhan ekonomi global, terutama kabar dari China akhir pekan ini.
Namun, pasar saham Jepang terhenti dari relinya baru-baru ini akibat tertahannya pelemahan yen terhadap dolar Amerika Serikat.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar bursa Jepang naik 0,2 persen, bergerak lebih tinggi dari kemarin karena didorong kenaikan 0,3 persen indeks acuan saham Australia dan bursa Korea Selatan yang menguat 0,2 persen.
"Tidak ada momentum nyata di pasar sebelum dilirisnya angka GDP kuartal keempat di China pada Jumat nanti, namun para investor memperkirakan akan ada perbaikan pendapatan," kata Kim Sung-hwan, analis Bookook Securities di Seoul, seperti dikutip kantor berita Reuters, Rabu.
Seperti diketahui, Bank Dunia memangkas prospek perekonomian dunia 2013 pada Selasa menjadi 2,4 persen dari perkiraan terakhir Juni 2012 lalu sebesar 3,0 persen. Hal itu diduga akibat lambannya pemulihan ekonomi negara-negara maju yang bisa menahan pertumbuhan global.
Sementara itu, indeks acuan Jepang Nikkei 225 dibuka turun 0,7 persen, setelah ditutup pada level tertinggi 32 bulan terakhir yang tercatat pada perdagangan kemarin. Hal itu, sebagai respon dari meredanya aksi jual yen sehingga menyebabkan terjadinya tekanan jual di saham. (ren)