- VIVAnews/Rizky Sekar Afrisia
VIVAnews - Musibah banjir ini rupanya membawa berkah tersendiri bagi para pedagang keliling. Mereka mencoba mengais rezeki dengan berjualan di depan posko pengungsian.
Berdasarkan pantauan VIVAnews, Jumat, 18 Januari 2013, di Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Jatinegara, terdapat banyak pedagang yang menjajakan dagangannya, seperti penjual makanan, mainan, dan minuman.
Warjud, seorang penjual pempek keliling mengaku bahwa dirinya biasanya berjualan di depan SDN 01 Jatinegara, kini pindah ke posko karena sekolah itu kebanjiran. Dia mengaku dagangannya lebih cepat terjual saat ada musibah banjir daripada hari-hari biasa. "Pokoknya lebih cepat terjual," ujar pria kelahiran Tegal.
Dia mengungkapkan, sudah berjualan pempek keliling selama 10 tahun dan mengawalinya pada 1996. Awalnya, dia ikut dengan bosnya hingga 2004, selanjutnya melanjutkan usahanya sendiri. "Alhamdulillah, modalnya sendiri, Mbak," katanya sambil memotong-motong pempek yang dipesan pembeli.
Pempek itu, dia buat dari tepung sagu dan ikan. Ssedangkan sausnya dibuat dari campuran air asam jawa dan cuka. Setiap potong pempek yang dia jual seharga Rp1.000 dan menghasilkan keuntungan bersih Rp80.000, per harinya.
Keuntungan yang dia dapat saat ini tidak jauh beda dengan keuntungan di hari-hari biasa. Uang itu dia gunakan untuk keperluan rumah tangga dan biaya sekolah keempat anaknya. "Banyak banget, ya? Jadinya berat," kata Warjud.
Selain itu, dia mengaku bersyukur bahwa rumah kontrakannya tidak terkena banjir kiriman dari Bogor, yang saat ini melanda Ibukota Jakarta dan sekitarnya.