Mencari Calon Gubernur Bali Selain Pastika dan Puspayoga

Wakil Gubernur Bali Anak Agung Ngurah Puspayoga
Sumber :
  • Bobby Andalan/VIVAnews

VIVAnews - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Bali pada 15 Mei 2013 nanti, baru dua calon gubernur mengapung namanya. Pertama, incumbent I Made Mangku Pastika dan satu lagi, Anak Agung Ngurah Puspayoga.

Mangku Pastika akan didukung sembilan partai termasuk Partai Demokrat dan Partai Golkar. Sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan mendukung kadernya, Puspayoga.

Hanya dua nama itu yang muncul membuat Pemilukada Bali kali ini bak lesu darah. "Kami gelisah dan risau dengan Pilgub Bali, seakan Bali ini krisis kader, karena sejak awal hanya dua tokoh yang diusung partai itu yang mengemuka," kata Ketua Koalisi Masyarakat untuk Pilgub Bali, Putu Wirata Dwikora, Minggu 20 Januari 2013.

Padahal, kata Wirata Dwikora, "Secara faktual Bali ditimbun oleh banyak masalah seperti otsus (otonomi khusus) yang telah diperjuangkan selama 8 tahun tetapi buntu, rencana tata ruang rencana wilayah, moratorium pembangunan dan lainnya."

Aktivis Bali Corruption Watch itu menyebut alasan di atas yang membuat sejumlah tokoh lintas elemen di Bali berkumpul melakukan penjaringan figur
alternatif di Pilgub Bali. "Hal lain target kami adalah menjadi kelompok penekan, pengontrol gubernur terpilih nanti," katanya.

Sementara itu, Dewan Pembina Koalisi Masyarakat untuk Pilgub Bali, Prof Made Bakta, menambahkan, banyak hal yang bisa dan mesti dikerjakan untuk menjaga Bali ke depan. Sebagai Rektor Universitas Udayana, Bakta mengaku tak bisa tinggal diam.

"Kami bukan politisi, tapi naif jika kami hanya diam saja. Kami ingin memberi pembelajaran kepada masyarakat dan parpol agar komitmen menjaga Bali," kata Bakta.

Anggota DPD RI asal Bali I Wayan Sudirta menegaskan bahwa Bali memiliki banyak tokoh dengan kapasitas layak sebagai pemimpin. "Di Bali ini bukan satu dua saja ada tokoh. Ada banyak. Sejarah menuntut kita memberikan figur alternatif. Jangan sampai ada yang semena-mena mengatakan hanya satu dua orang saja tokoh di Bali. Bali ini bukan milik satu atau dua tokoh saja," kata Sudirta.

Ia melihat saat ini hanya partai politik yang berkesempatan menentukan pemimpin Bali. Sementara masyarakat tak diberi ruang untuk berkiprah. "Kita
tidak ingin Bali kehilangan identitas seperti orang betawi atau masyarakat di Singapura," kata Sudirta.

Menikah dengan Ria Ricis, Teuku Ryan: Batin Saya Tertekan, Cenderung Tak Dihargai
VIVA Militer: Tentara Rusia

Rusia Ngamuk dan Ancam Serang Instalasi Militer Inggris, Apa Sebabnya?

Rusia memperingatkan Inggris pada Senin, 6 Mei 2024, dengan memanggil Dubesnya yang ada di Rusia, bakal serang instalasi militer Inggris

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024