- ANTARA
VIVAnews - Harga emas di pasar berjangka mencoba untuk mendekati level US$1.700 per troy ounce pada akhir transaksi Selasa waktu New York. Kenaikan harga emas itu diduga terpengaruh langkah Bank of Japan yang menargetkan laju inflasi dua persen, sehingga memicu sejumlah investor memburu emas untuk berlindung dari ancaman inflasi.
Secara keseluruhan, seperti dikutip dari laman Wall Street Journal, Rabu 23 Januari 2013, emas cukup aktif diperdagangkan. Emas untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik US$6,20 atau 0,4 persen dan menetap di posisi US$1.693,20 per troy ounce.
Selama diperdagangkan, emas terlihat mencoba menembus level tertinggi di posisi US$1.700 per troy ounce, setelah menyentuh posisi tinggi US$1.698 per troy ounce.
Langkah Bank of Japan yang akan meningkatkan target inflasi menjadi dua persen dan memulai program terbuka untuk pembelian obligasi pada 2014 untuk mendorong perekonomian domestik, berpengaruh terhadap harga emas.
Sebab, emas dianggap sebagai "surga", karena membuat nilainya lebih baik dari aset lainnya pada saat inflasi tinggi.
Namun, keuntungan emas dibatasi oleh kekhawatiran kenaikan pajak impor emas di India, sebagai importir terbesar di dunia untuk logam mulia. Kondisi itu dikhawatirkan bisa menurunkan permintaan emas.
Pemerintah India akan menaikkan pajak impor emas menjadi enam persen dari sebelumnya empat persen. Ini adalah kenaikan kedua dalam 10 bulan terakhir, sebagai upaya pemerintah untuk menurunkan levelIndia dalam rekor tertinggi negara-negara yang terancam defisit.
Sementara itu, dari dalam negeri dilaporkan, harga emas batangan di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk, pada perdagangan Rabu turun Rp1.000 menjadi Rp583.200 dari sehari sebelumnya Rp584.200 per gram.
Untuk emas batangan lima gram dilepas dengan harga Rp2.766.500, ukuran 10 gram Rp5.492.000, dan 25 gram Rp13.655.000. Emas batangan ukuran 250 gram dijual Rp136.000.000.
Sementara itu, harga beli kembali (buyback) emas Antam pada perdagangan hari ini juga turun menjadi Rp519.000 per gram dibanding Selasa 22 Januari 2013 sebesar Rp520.000 per gram. (art)