- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Harga emas di bursa berjangka mulai mencoba pulih. Bahkan, di pasar Asia mampu naik tipis di awal sesi perdagangan Senin 28 Januari 2013, setelah jatuh pada pekan lalu.
Pada perdagangan di Asia hari ini, harga emas berjangka untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik 0,18 persen pada posisi US$1.661,85 per troy ounce.
Dikutip dari laman Investing, harga emas kemungkinan besar akan berbalik arah menguat setelah mendekati batas bawah (support) di posisi US$1.647,05 per troy ounce, atau level terendah pada 8 Januari lalu.
Sementara itu, batas atas atau resistance tercatat pada level US$1.685,35, yang merupakan posisi tertinggi pada 24 Januari lalu.
Seperti diketahui, harga emas di pasar Amerika Serikat turun 0,5 persen selama sesi Jumat lalu, dan bisa diperdagangkan lebih rendah 1,5 persen pada pekan ini. Penguatan mata uang euro dan serentetan data ekonomi yang solid dari seluruh dunia, dapat menjadi alasan untuk investor meninggalkan emas.
Kondisi itu terlihat dari data positif ekonomi AS, China, dan Jerman yang bisa memicu investor memilih berinvestasi di aset berisiko, serta mengurangi investasinya di emas sebagai alternatif paling aman (safe haven).
Sementara itu, dari dalam negeri dilaporkan, harga emas batangan di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk, pada perdagangan Senin turun Rp1.000 menjadi Rp580.200 dibanding sehari sebelumnya Rp579.200 per gram.
Untuk emas batangan lima gram dilepas dengan harga Rp2.746.500, ukuran 10 gram Rp5.452.000, dan 25 gram Rp13.555.000. Emas batangan ukuran 250 gram dijual Rp135.000.000.
Sementara itu, harga beli kembali (buyback) emas Antam pada perdagangan hari ini juga turun menjadi Rp515.000 per gram dibanding Jumat 25 Januari 2013 sebesar Rp516.000 per gram. (art)
