Menakar Keajaiban Pemutih Kulit

Kulit sehat
Sumber :

VIVAlife - Berbagai iklan kecantikan memperlihatkan bahwa wanita cantik adalah mereka yang berkulit putih bersih. Demi mengikuti definisi cantik itu pula banyak wanita yang memakai krim pemutih.

Sebuah survei menemukan, Asia adalah pasar terbesar produk kecantikan pemutih kulit. Namun, seberapa ampuh sebenarnya produk kosmetik pemutih kulit?

Dilansir dari Times of India, Dr. Jamuna Pai mengatakan, krim pemutih yang ada di pasaran bekerja dengan menghambat hormon tirosinase yang diperlukan untuk produksi melanin yang mempengaruhi warna kulit Asia. Pakar kosmetik Dr. Mohan Thomas mengatakan bahan aktif pemutih kulit yang kerap digunakan adalah  ekstrak tanaman atau bahan kimia. Bahan yang disetujui dan menunjukkan efek pemutih pada kulit Asia adalah hydroquinone dua hingga empat persen.

Bahan pemutih kulit lainnya yang bisa menghambat melanin adalah yang mengandung arbutin dan asam kojic, alpha hydroxy acid seperti asam laktat dan glycolic, Vitamin C dan Vitamin A. Arbutin dan asam kojic mengurangi melanin-pigmen warna kulit. Sementara bahan lainnya mengelupas kulit dan menggantikan sel kulit gelap dengan sel kulit dengan pigmen yang lebih sedikit.

Menurutnya, kombinasi eksfoliator dan agen pemutih kulit serta penggunaan tabir surya sangat diperlukan bagi mereka yang ingin kulit terlihat lebih putih. Adapun terapi dengan krim, peeling kimia dan laser diperlukan untuk memutihkan noda pada wajah.

Pakar lainnya, Dr. Sunita More mengatakan sampai batas tertentu krim pemutih dapat membantu mencerahkan warna kulit satu hingga dua tone lebih putih. Untuk mencapai hasil terbaik, krim pemutih sebaiknya digunakan dua hingga tiga bulan.

Waspadai efek merugikan

Di balik efek mencerahkan kulit, para dermatologis mengatakan, menghambat produksi melatonin dapat merugikan bila digunakan dalam jangka panjang. Sebab melatonin membantu menahan sinar matahari yang merusak kulit.

Yang paling penting menurut pakar, adalah menjaga kulit tetap bersih dan sehat. Bukankah orang-orang Eropa dan Amerika yang berkulit putih rela berjemur demi memperoleh kulit eksotis yang kecokelatan?

Prabowo Tak Hadir di Acara Halal Bihalal PKS, Ini Alasannya
Tokoh agama Papua

Tokoh Agama Papua: Jangan Ikut Ajakan Sesat Aksi Demo 1 Mei, Pihak Tidak Bertanggungjawab

Adapun aksi demonstrasi tersebut itu rencananya digelar di Jayapura pada 1 Mei yang diklaim sebagai Hari Aneksasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024