BI: Cadangan Devisa Turun US$3,9 Miliar

Bank Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Bank Indonesia (BI) menyatakan pada akhir Januari 2013 cadangan devisa turun di level US$108,8 miliar atau setara 6 bulan impor dan pembiayaan utang jangka pendek pemerintah.  

Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan

Ini merupakan penurunan cadangan devisa yang cukup besar, sekitar US$3,98 miliar. Pada awal Januari, jumlah cadangan devisa masih sebesar US$112,78 miliar.

Menurut Deputi Gubernur BI, Hartadi A Sarwono, penurunan cadangan devisa ini dikarenakan ketidakseimbangan kebutuhan (demand) dan pemasukan (supply) pada awal tahun.

Siswa SMP Dibacok dan Dibegal Saat Pulang Sekolah Sendirian

"Cadangan devisa yang turun cukup besar itu untuk memenuhi kebutuhan korporasi yang besar, sedangkan pemasukan masih terbatas pada awal-awal tahun," ujar Hartadi di Jakarta, Kamis 7 Februari 2013.

Untuk meningkatkan jumlah cadangan devisa, BI akan menjaga fluktuasi nilai tukar agar rupiah tidak terdepresiasi terlalu jauh. Salah satunya dengan cara melarang perbankan domestik melakukan transaksi non deliverable forwards (NDF) yang ditengarai mampu memperlemah nilai tukar rupiah.

"BI juga akan menciptakan onshore reference rate, sehingga pelaku pasar di dalam negeri tidak menggunakan NDF di luar negeri (offshore) dalam kuotasi transaksinya," katanya.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah juga telah menegaskan larangan transaksi non deliverable forwards bagi perbankan di dalam negeri demi menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Selengkapnya baca . (art)

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik
Pemkot Tangsel rapikan kabel fiber optik yang semrawut

Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun tangan langsung dalam melakukan imbauan dan penindakan semrawutnya kabel fiber optik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024