- Antara/Prasetyo Utomo
VIVAnews - Penandatanganan Pakta Integritas Partai Demokrat mulai berdampak. Di Kalimantan Timur (Kaltim), Partai Presiden SBY itu ogah mengusung calon incumbent Awang Faroek Ishak sebagai calon gubernur Kaltim yang akan dihelat, September 2013 mendatang.
Awang yang masih tersangkut kasus divestasi saham Kaltim Prima Coal (KPC) kemungkinan tak akan bersama Demokrat di suksesi keduanya nanti.
Sekretaris DPD Demokrat Kaltim Nicholas Pangeran menuturkan, pasca penandatanganan Pakta Integritas, pihaknya akan melakukan rapat dengan seluruh DPC di Kaltim.
Rapat itu untuk memastikan poin-poin yang ditandatangani dalam pakta integritas berjalan sesuai jalurnya. Salah satunya tidak mengusung calon incumbent, Awang Faroek yang hingga kini masih berstatus sebagai tersangka.
Nicholas melanjutkan, tindak lanjut dari penandatangan pakta itu bukan hanya tidak mengusung Awang Faroek saja. DPD juga akan melakukan seleksi lebih ketat dalam pemilihan calon anggota legislatif.
"Kami akan menjalankan amanat dari penandatanganan perjanjian itu. Semua yang diusung oleh partai Demokrat dari pemilihan kepala daerah kota dan kabupaten hingga tingkat provinsi akan diseleksi ketat. Semuanya harus bersih," kata Nicholas.
Mengenai figur calon gubernur Kaltim, Demokrat memiliki beberapa tokoh yang layak untuk diusung. Mereka adalah, mantan Walikota Balikpapan Imdaad Hamid, mantan Pangdam Mulawarman Mayjend TNI Subekti dan Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy.
Demokrat Kaltim sendiri sudah mengirimkan surat mengenai pasangan yang akan diusung. Duet Imdaad Hamid-Farid Wadjdy bisa menjadi pertimbangan.
Pasangan tersebut dianggap bersih dan tidak tersangkut hukum. Soal elektabilitas, Imdaad Hamid yang pernah dua periode menjabat sebagai walikota Balikpapan juga dianggap cukup baik. (adi)