Sumber :
- ANTARA/Wahyu Putro A
VIVAnews -
Anggota Komisi X
DPR Eko Hendro Purnomo atau yang akrab disapa Eko Patrio diperiksa selama lima jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Eko diperiksa sebagai saksi kasus korupsi proyek Hambalang untuk tersangka Andi Mallarangeng.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu dikonfirmasi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan anggaran proyek Hambalang, pembentukan panja Hambalang, dan alasan menolak anggaran proyek Hambalang.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu dikonfirmasi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan anggaran proyek Hambalang, pembentukan panja Hambalang, dan alasan menolak anggaran proyek Hambalang.
"Jadi pertanyaan seputar itu saja, kenapa selalu meng
-cut
anggaran Hambalang, kenapa Hambalang tidak jadi bagian prioritas," kata Eko usai diperiksa KPK, Selasa, 12 Februari 2013.
Saat dikonfirmasi mengenai alasannya menolak anggaran proyek Hambalang, Eko menyatakan fraksinya lebih memprioritaskan anggaran kegiatan yang lebih penting seperti Sea Games, PON dan program kepemudaan dan olahraga dibanding proyek Hambalang.
Menurutnya, pembangunan pusat pendidikan olah raga belum terlalu mendesak. Sebab pemerintah masih bisa menggunakan Gelora Bung Karno dan Diklat Ragunan. Apalagi Jawa Barat juga sedang membangun GOR yang besar.
"Jadi buat saya Hambalang saat itu tidak perlu menjadi prioritas utama, dan ini yang menjadi pertanyaan KPK," ujar Eko.
Sejak awal, Politisi yang juga komedian itu menilai janggal pengajuan anggaran. Karena sepanjang tahun 2010, Kementerian Pemuda dan Olah Raga beberapa kali mengajukan anggaran dalam jumlah besar yakni Rp400 miliar dan Rp250 miliar untuk proyek Hambalang. "Karena itu terus-menerus, alasannya untuk Hambalang. Itu yang menyebabkan saya bersama Pak zulfadli juga menolak Rp400 miliar untuk Hambalang," ucpanya.
Eko pun membantah adanya lobi-lobi politik untuk meloloskan anggaran proyek senilai Rp2,5 triliun. "Sejak awal bagaimana anggaran yang Rp400 miliar dan Rp250 milliar itu digunakan untuk tadi, untuk PON, Sea Games, Para SeaGames, dan Asian Games bukan untuk Hambalang." (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Jadi pertanyaan seputar itu saja, kenapa selalu meng
