Harapan Pengusaha pada Calon Gubernur Jabar

Jembatan di jalan tol Cipularang menuju Bandung
Sumber :
  • VIVAnews/Muhammad Firman
VIVAnews
Memperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia: Menghargai Kreativitas dan Inovasi
- Pengusaha Jawa Barat menyoroti infrastruktur penunjang pertumbuhan ekonomi yang saat ini masih sangat terbatas di provinsi ini. Untuk transportasi udara Jawa Barat masih tergantung pada Soekarno-Hatta di Provinsi Banten padahal potensi wisata Jawa Barat masih sangat layak bagi para turis manca negara. Untuk perdagangan luar negeri, Jawa Barat sangat mengandalkan Pelabuhan Tanjung Priok yang terletak di Provinsi DKI Jakarta.

Kantor LPS Bakal Hadir di Medan, Diresmikan 3 Mei 2024

"Jika terjadi kondisi di luar dugaan, seperti banjir yang menerjang Jakarta beberapa waktu lalu, sangat merugikan dunia usaha Jawa Barat. Akibat banjir pelaku industri harus mengeluarkan dana ekstra karena biaya operasional yang meningkat," ungkap Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar, Deddy Widjaya, di Bandung, Selasa 12 Februari 2013.
MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa


Menurut Deddy, pariwisata Jawa Barat sangat sulit berkembang karena kondisi infrastruktur masih sangat terbatas bagi mereka untuk masuk. “Saat ini sudah ada penerbangan langsung dari Malaysia dan Singapura langsung ke Bandung. Jumlahnya masih kecil karena kapasitas bandara yang masih terbatas dan tidak bisa digunakan oleh pesawat komersil ber kapasitas besar,” katanya.


Ia mengeluhkan kurang tanggapnya pemerintah Provinsi Jawa Barat merespons potensi ini. Padahal ribuan turis terus datang tiap tahun ke Jawa Barat jumlah ini selalu meningkat setiap tahunnya. Dengan kondisi saat ini kehadiran Bandara Kertajati harus segera direalisasikan.


“Percepatan merupakan iklim positif bagi pengusaha. Ini akan memicu pemerataan pertumbuhan ekonomi.  Sejumlah industri padat karya menunjukkan keinginannya untuk melakukan relokasi pabrik ke wilayah timur Jabar, yang satu di antaranya, berlokasi di Cirebon-Majalengka. Beberapa di antara industri tersebut, ungkapnya, sudah melakukan penjajakan. Industri-industri itu tidak hanya bersifat penanaman modal dalam negeri, tetapi juga penanaman modal asing. Sektornya, antara lain manufaktur, tekstil, garmen," katanya.


Selain itu Deddy berpendapat, kehadiran pelabuhan di Cilamaya, Karawang, juga berperan besar dalam menggerakkan roda ekonomi. Menurutnya, kehadiran pelabuhan itu dapat mengurangi kebergantungan Jabar pada Tanjung Priok. "Cilamaya dapat membuat biaya operasional industri lebih efisien. Manfaat lainnya, ekonomi Jabar lebih merata daripada tahun-tahun sebelumnya," tuturnya.


Deddy mengatakan, pihaknya mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Pemerintah Kabupaten (Kabupaten) Majalengka untuk mempercepat pembangunan infrastruktur Kertajati dan Pelabuhan Cilamaya. "Kami meminta, Gubernur Jawa Barat yang baru harus dapat mempercepat realisasi rencana pembangunan Kertajati," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya