Pengacara LHI Jelaskan Pertemuan Kliennya di Medan

Luthfi Hasan Ishaaq
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, diperiksa sebagai tersangka dalam kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.

Setelah diperiksa selama enam jam, Luthfi enggan menanggapi secara langsung pertanyaan para wartawan soal pertemuannya dengan Menteri Pertanian Suswono soal kuota impor daging.

Kuasa hukum Luthfi, M Assegaf, menjelaskan pertemuan kliennya dengan Mentan Suswono terjadi pada seminar di Hotel Arya Duta, Medan, pada 10-11 Januari 2013. Seminar yang membahas masalah mahalnya daging sapi juga dihadiri Dirut PT Indoguna, Elizabeth, Dirut PT Radina Bio Adicita Elda Deviana dan Ahmad Fathanah.

"Jadi concern-nya LHI adalah daging sapi mahal, bahkan isunya beredar daging tikus. Bagaimana itu menterinya dari Partai Islam kan dia merasa di situ," kata Assegaf usai mendampingi pemeriksaan Luthfi di KPK, Selasa 12 Februari 2013.

Selanjutnya Luthfi kata Assegaf, juga melakukan pembicaraan dengan Elizabeth, Dirut PT Indoguna yang juga mantan Ketua Asosiasi Importir Daging. Menurutnya, pembicaraan itu sebatas tukar menukar informasi yang dimiliki oleh Kementerian dan data yang dimiliki oleh Asosiasi.

"Karena datanya tidak sinkron maka muncullah ide untuk membuat uji publik. Itu saja," ujarnya.

Kuasa Hukum Luthfi lainnya, Zainuddin Paru menambahkan, pertemuan Luthfi dengan Mentan ini digagas oleh asosiasi importir daging. Saat itu kata Zainudin, Luthfi selaku Presiden PKS mendapatkan laporan dari asosiasi importir yang diwakili Elizabeth tentang mahalnya daging sapi. Sehingga mengakibatkan maraknya beredar daging babi dan tikus di pasaran.

"Jadi kita tanya ke Menteri bagaimana apa perlu dicari second opinion. Apakah data menteri ini benar atau tidak. Ternyata ada data yang dibawa ibu Elizabeth dan menteri mengatakan bahwa (salah satu) data itu tidak valid," kata Zainudin.

Pihak Asosiasi mengklaim data yang diajukan Kementan terhadap kuota daging sapi di Indonesia tidak benar, namun klaim tersebut dibantah pihak Kementan. Menurut Zainudin, pihak Kementan berdalih bahwa data yang dimilikinya berdasarkan kajian dan sensus lapangan. Bahkan data Kementan soal kuota daging tersebut sudah diuji secara akademis. Oleh karena itu data tersebut ditolak Mentan.

"Karena tidak cocok dan menteri hanya 15 menit, menteri bilang data ini tidak bisa dipakai karena kami berkeyakinan bahwa data Kementerian adalah data yang benar. Jadi silahkan kalau mau uji publik, silahkan anda mencari data yang lebih valid," ujar Zainudin.

Bukan Nanda Persada, Ternyata Ini Dia Sosok Dibalik Akun Lambe Turah

Mengundang Pertanyaan

Terlepas dari pembahasan soal data kuota daging itu, kehadiran Elizabeth, Elda Deviana dan Ahmad Fathanah dalam pertemuan tersebut mengundang pertanyaan. Bahkan berdasarkan informasi yang dihimpun suap pengurusan kuota impor daging sapi ini rencananya akan dilakukan di Medan. Namun rencana itu tiba-tiba berubah dan dialihkan di Jakarta.

Terhadap dugaan itu, Zainuddin dengan tegas membantahnya. Dia menegaskan tidak ada peran Elda dan Fathanah dalam pertemuan yang berlangsung di Medan. "Elda tidak berperan disitu, tapi Elizabeth. Dia (Elda) hanya mendengarkan," tegasnya.

Dalam kasus yang bermula dari operasi tangkap tangan ini, KPK telah menetapkan empat orang tersangka. Diantaranya Arya Abdi Effendi, Juard Effendi, Ahmad Fathanah. Ketiganya tertangkap tangan saat melakukan suap menyuap di Hotel Le Meridien, Jakarta pada 30 Januari 2013. (ren)

Terpopuler: Ria Ricis Diduga Sindir Teuku Ryan sampai Betharia Sonata Sakit
Mayjen TNI Candra Wijaya, merotasi jabatan Pejabat Utama Kodam XIII/Merdeka.

Mayjen TNI Candra Wijaya Rotasi Jabatan Pejabat Utama Kodam XIII/Merdeka, Ini Daftarnya

Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Candra Wijaya merotasi sejumlah jabatan pejabat utama Kodam XIII/Merdeka diantaranya tiga Perwira Tinggi dan lima Perwira Menengah.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024