- VIVAlife/Rizky Sekar Afrisia
VIVAlife- Di tengah sidang perkara Nikita Mirzani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 13 Februari 2013, ada massa yang berdemo.
Puluhan orang berbondong membawa spanduk dan menyebarkan rilis di depan pengadilan. Seluruh pendemo berjenis kelamin laki-laki, terdiri atas orang dewasa dan beberapa remaja tanggung. Mereka menuntut empat hal, tiga di antaranya berkaitan dengan kasus penganiayaan yang diduga dilakukan Nikita Mirzani.
"Kami dari AMPUH (Aliansi Masyarakat Peduli Hukum) mengimbau pada penegak hukum. Yang pertama, adili Nikita Mirzani dan Angela Army seadil-adilnya tanpa diskriminasi," terang Fadri, koordinator lapangan demo, pada VIVAlife.
Selama ini, ia mengaku mengikuti proses hukum Nikita dan melihat adanya diskriminasi hukum. Karena itu, dalam tuntutan kedua, ia meminta kedua tersangka diperlakukan sama.
Selain itu, AMPUH juga dengan tegas meminta Angela Army segera ditahan, karena dianggap sebagai pemicu perkelahian. Jika tidak, artinya ketimpangan hukum dan ketidakadilan semakin jelas terlihat. "Keempat, kami menuntut penegakan hukum," imbuh Fadri sambil menggebu-gebu. Ia ingin hukum ditegakkan setegak-tegaknya dan seadil-adilnya, khususnya dalam kasus Nikita.
Seperti diketahui, meski tersangka penganiayaan dua orang, Nikita ditahan di Polda Metro Jaya selama 57 hari sedangkan Army hanya dikenai wajib lapor. Fadri melihat hal itu sebagai ketimpangan hukum yang patut dibasmi.
Padahal, lanjutnya, kasus Nikita termasuk yang dikawal terus oleh media. "Kalau yang diekspos media saja hukum tidak ditegakkan, apalagi hal-hal kecil," lanjutnya.
Merasa demo itu membela dirinya, Nikita yang tengah menunggu di ruang sidang utama pun turun tangan. Ia keluar menemui para pendemo di depan PN Jaksel. Sayang, saat dirinya ingin menemui, para pendemo justru sudah mulai membubarkan diri. Aksi mereka memang terhitung singkat, mulai pukul 10.30 dan sudah berakhir pukul 11.00. Demo berlangsung damai, hanya orasi dan menyanyi, sambil membagikan selebaran. Nikita pun hanya sempat melambaikan tangan menyapa mereka. (eh)
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
