- KPPU
VIVAnews – Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial yang baru terpilih, Mohammad Saleh, membantah memiliki harta melimpah dan rumah senilai Rp8 miliar. Saleh mengatakan rumahnya yang terletak di Kayu Mas, Sunter, Jakarta, tak semewah dan semahal itu.
Saleh bahkan mengatakan rumahnya sempat terendam air saat Jakarta dilanda banjir besar Januari lalu. “Saya waktu banjir membersihkan sendiri rumah itu dari lumpur yang dibawa air banjir. Kalau rumah mewah apalagi seharga Rp8 miliar, tidak mungkin kena banjir,” ujar Saleh usai ditetapkan sebagai pimpinan baru MA, di Gedung Utama MA, Jakarta, Rabu 13 Februari 2013.
Namun Saleh tak memberikan penjelasan terperinci mengenai harga rumahnya. Ia juga tidak menyebutkan jumlah harta kekayaan yang dimilikinya. Saleh hanya membantah isu rumah Rp8 miliar itu. “Dari mana (informasi) rumah delapan miliar itu? Perlu menghadap saya yang mengatakan itu,” kata dia.
Saleh ditetapkan sebagai Wakil Ketua MA Bidang Yudisial setelah unggul dalam pemungutan suara yang digelar di ruang Kusumah Atmadja, gedung utama MA, Jakarta, Rabu pagi.
Dalam pemungutan suara yang diikuti 41 dari 42 hakim agung itu, Saleh memperoleh 22 suara. Calon lainnya, Suwardi, mendapatkan 17 suara, dan Artidjo Alkostar meraih 2 suara saja.
Berdasarkan tata tertib persidangan, seorang calon ditetapkan sebagai Wakil Ketua MA Bidang Yudisial apabila mendapatkan sedikitnya 50 persen ditambah 1 suara sah.
Saleh yang mendapatkan lebih dari 50 persen ditambah 1 suara, langsung ditetapkan sebagai Wakil Ketua Bidang Yudisial. Ia menggantikan Abdul Kadir Mappong yang masa jabatannya telah berakhir pada 1 Februari 2013. (umi)
M. Qodari Sebut Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati Terganjal Sikap Ambigu PDIP
Pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terganjal sikap ambigu PDIP yang memberikan dua signal berbeda.
