Manusia Prasejarah Punah Karena Ledakan Komet?

Fosil Manusia Purba
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -
Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid
Banyak yang beranggapan bahwa ledakan komet telah memusnahkan manusia pada ribuan tahun lalu. Tapi, sebuah penelitian baru menyatakan bahwa manusia prasejarah tidak punah, karena ledakan komet besar di Bumi.

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

Disiarkan
Polisi Sebut Kecelakaan Beruntun di GT Halim Libatkan 9 Kendaraan
Spacedaily, Kamis 14 Februari 2013, sebuah penelitian yang telah dipublikasikan di Journal Geophysical Monograph Series baru-baru ini menyatakan, ledakan komet yang terjadi di Amerika Utara pada 13.000 tahun lalu bukan penyebab dari berakhirnya kebudayaan Clovis atau manusia prasejarah Paleo-Indian.


Clovis adalah kebudayaan awal manusia di benua Amerika Utara. Bukti-bukti kebudayaan manusia prasejarah Clovis ditandai dengan penemuan alat-alat bantu terbuat dari batu di kota New Mexico pada 1920 hingga 1930.


Penelitian yang dilakukan para peneliti dari Royal Holloway University, Sandia National Laboratories dan 13 universitas lain di seluruh Amerika Serikat serta Eropa, telah menemukan bukti bahwa ledakan komet yang berdampak besar pada perubahan suhu dan iklim di Bumi secara tiba-tiba itu bukanlah penyebab dari punahnya kebudayaan Clovis.


Profesor Andrew Scott dari Departemen Ilmu Bumi di Royal Holloway University mengatakan, penelitian ini dianggap masih perlu penjelasan lain untuk menemukan penyebab hilangnya kebudayaan Clovis.


"Memang ditemukan kawah besar hasil tabrakan antara komet dan tanah. Tapi, tidak ditemukan bahan-bahan atau zat-zat yang berbahaya pada permukaan tanah di sekitar kawah tersebut," kata Scott.


Ia menuturkan, peneliti juga menemukan bahwa sampel yang didapat di tanah sekitar kawah mendukung hipotesis mereka mengenai dampak terkontaminasinya lingkungan oleh zat-zat berbahaya itu adalah tidak benar.


"Saya berharap, setiap penelitian yang ditemukan harus diperiksa secara hati-hati sebelum diterbitkan, karena akan berdampak luas di masyarakat," ujar Scott.


"Sementara itu, temuan baru kami ini sangat memuaskan, karena dapat mengungkap hal yang sebenarnya," kata Scott. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya