Sumber :
VIVAlife
- Tanggal 14 Februari selama ini identik dengan perayaan kasih sayang, Valentine. Tapi di Jepang, tanggal ini bukanlah sekedar perayaan cinta semata. Ini adalah hari istimewa tahunan, di mana para lelaki menanggalkan pakaiannya untuk berlari ke luar rumah.
Festival "
Kokuseki-ji Somin-sai" adalah sebuah festival di mana pria Jepang, benar-benar tampil polos atau hanya mengenakan pakaian
thong yang dikenal dengan "fundoshi", yaitu celana dalam laki-laki khas Jepang yang terbuat dari kain putih, yang dililitkan di pinggang hingga menutup bagian genitalnya.
Melansir Rocketnews24, festival yang diciptakan oleh Asosiasi Fundoshi Jepang itu ditujukan untuk menjaga nilai budaya Negeri Sakura. Agar fundoshi selama dari kepunahan. Dengan diadakan tiap tahunnya di bulan Februari, asosiasi tersebut optimis jika di tahun 2022 jumlah fundoshists (orang yang mengenakan fundoshi) meningkat menjadi 120 juta.
Sebelum Perang Dunia II, fudoshi adalah pakaian dalam wajib para pria Jepang. Bentuknya yang tebal dan terbuat dari kain berfungsi sebagai penghangat tubuh. Namun, saat westernisasi merajalela, banyak pria Jepang lebih memilih menggunakan celana dalam dibandingkan balutan kain putih tersebut.
Selain untuk melestarikan budaya, festival yang diadakan dari jam 10.00 malam sampai jam 06.00 pagi itu, juga ditujukan untuk menolak bala dan mengharapkan hasil panen yang melimpah. (sj)
Baca Juga :
Jurus Turunkan Berat Badan Pakai Protein
Baca Juga :
Misteri 'Bak Mandi Tuhan' Berusia 7.000 Tahun
Baca Juga :
Bayi Ini Lahir Beserta Kantung Ketuban yang Utuh
Melansir Rocketnews24, festival yang diciptakan oleh Asosiasi Fundoshi Jepang itu ditujukan untuk menjaga nilai budaya Negeri Sakura. Agar fundoshi selama dari kepunahan. Dengan diadakan tiap tahunnya di bulan Februari, asosiasi tersebut optimis jika di tahun 2022 jumlah fundoshists (orang yang mengenakan fundoshi) meningkat menjadi 120 juta.
Sebelum Perang Dunia II, fudoshi adalah pakaian dalam wajib para pria Jepang. Bentuknya yang tebal dan terbuat dari kain berfungsi sebagai penghangat tubuh. Namun, saat westernisasi merajalela, banyak pria Jepang lebih memilih menggunakan celana dalam dibandingkan balutan kain putih tersebut.
Selain untuk melestarikan budaya, festival yang diadakan dari jam 10.00 malam sampai jam 06.00 pagi itu, juga ditujukan untuk menolak bala dan mengharapkan hasil panen yang melimpah. (sj)
Cup Bra Terlalu Besar Picu Gangguan Kesehatan
Bra yang tidak pas dapat berpengaruh pada postur dan organ internal.
VIVA.co.id
7 Juni 2013
Baca Juga :