Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
– Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengakui adanya friksi-friksi di tubuh Kadin belakangan ini. Langkah kontraproduktif ini sebagai dampak kurangnya pemahaman yang menyeluruh terhadap upaya Kadin melakukan reformasi organisasi.
“Memang terjadi dinamika sebagaimana layaknya terjadi pada setiap organisasi. KADIN Indonesia sebagai pelaksana organisasi dunia usaha tentu tidak akan mengabaikan adanya riak-riak kecil yang sedang terjadi," kata Suryo dalam keterangannya, Kamis 14 Februari 2013.
“Memang terjadi dinamika sebagaimana layaknya terjadi pada setiap organisasi. KADIN Indonesia sebagai pelaksana organisasi dunia usaha tentu tidak akan mengabaikan adanya riak-riak kecil yang sedang terjadi," kata Suryo dalam keterangannya, Kamis 14 Februari 2013.
Isu ini mencuat setelah Kadin Indonesia memecat Ketua KADIN Daerah Istimewa Yogyakarta Nur Achmad Affandi melalui Surat Keputusan (SK) KADIN Indonesia dengan nomor SKEP/012/DP/II/2012. Affandi dipecat lantaran diduga memiliki keterkaitan dengan kepentingan politik 2014.
Kadin bertekad tetap konsisten terhadap agenda mendorong sinergi dan warna-warni dunia usaha dalam rangka menciptakan iklim dunia usaha yang bersahabat serta iklim organisasi yang solid untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional dan daerah secara berkesinambungan.
“Para pengusaha yang tergabung dalam KADIN Indonesia tentu saja memiliki aspirasi politiknya masing-masing, namun tetap harus saling sinergi untuk melancarkan perekonomian nasional,” ujar Suryo.
Oleh sebab itu, KADIN Indonesia akan secara konsisten menindak tegas upaya-upaya yang dapat menciptakan iklim organisasi dan dunia usaha yang tidak sehat, apalagi membuka peluang adanya upaya mempolitisasi atau mengajak KADIN Indonesia bergerak di luar kepentingan dunia usaha. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Isu ini mencuat setelah Kadin Indonesia memecat Ketua KADIN Daerah Istimewa Yogyakarta Nur Achmad Affandi melalui Surat Keputusan (SK) KADIN Indonesia dengan nomor SKEP/012/DP/II/2012. Affandi dipecat lantaran diduga memiliki keterkaitan dengan kepentingan politik 2014.