- REUTERS/David Stanway
VIVAnews - Saham produsen batu bara terbesar di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk, selama tiga hari terakhir mencatatkan volume transaksi cukup besar. Selama tiga hari perdagangan itu, volume transaksi saham Bumi Resources di kisaran 272 juta hingga 675 juta saham selama periode 13-15 Februari 2013.
Padahal, sejak awal Februari 2013 hingga 12 Februari 2013, volume transaksi saham Bumi Resources tidak pernah menyentuh 100 juta saham.
Bahkan, pada Kamis 14 Februari 2013, harga saham Bumi Resources mampu melonjak ke level Rp910, atau tertinggi sejak enam bulan terakhir. Harga saham Bumi tertinggi terakhir dicatatkan pada 24 Agustus 2012 di posisi Rp940.
Saat itu, analis mengatakan, penguatan saham Bumi yang mampu menyentuh Rp910 atau melonjak 26,38 persen dibanding sehari sebelumnya, karena terkait rencana Grup Bakrie yang akan mengambil kembali saham Bumi Resources yang dimiliki Bumi Plc.
"Rencana itu kabarnya akan dibahas dalam RUPS," ujar Robin Setiawan, analis PT Valbury Asia Securities kepada VIVAnews.
Dalam rilis Bumi Plc disebutkan, Grup Bakrie akan melepas kepemilikan tidak langsung sekitar 57,29 juta saham atau sebesar 23,8 persen dari total modal ditempatkan di Bumi Plc.
Grup Bakrie akan menukarnya dengan sekitar 2,31 miliar saham atau sebesar 10,3 persen saham Bumi Resources milik Bumi Plc. Selanjutnya, Grup Bakrie akan melunasi sisa saham Bumi Resources yang dijual Bumi Plc sekitar 3,92 miliar saham atau sebesar 18,9 persen senilai US$278 juta dengan pembayaran tunai.
Bumi Plc mengagendakan rapat umum pemegang saham untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait rencana tukar guling itu pada 21 Februari 2013.
Hingga pukul 12.36 WIB, harga saham Bumi Resources stagnan di level Rp850 dengan volume sekitar 105,8 juta saham. Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) terus menguat hingga ke posisi 4.612 atau naik 2,38 (0,05 persen) pada pukul 12.48 WIB. (adi)
PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto masih menunggu waktu yang tepat.
