- ANTARA/Agung Rajasa
VIVAnews - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Refrizal mengaku tak mengetahui apa kepentingan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Ridwan Hakim dalam kasus suap kuota daging impor. Ridwan merupakan putra keempat Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.
Namun, Refrizal menegaskan, Ridwan tak bermaksud melarikan diri ke luar negeri. Sebab, Ridwan sebelumnya belum pernah dipanggil untuk menjadi saksi.
"Ketika ke luar negeri, dia tidak melarikan diri," kata Refrizal di Gedung DPR, Senin 18 Februari 2013.
Hal ini menanggapi langkah KPK yang mencegah Ridwan ke luar negeri, 8 Februari 2013. Namun, sehari sebelum itu,
"Dengan pesawat Turkish Air TK67 pukul 18.49 WIB melalui bandara internasional Soekarno Hatta," kata Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, Jumat 15 Februari 2013.
Terkait hal itu, Refrizal meminta KPK berlaku adil kepada Ridwan. Menurutnya, Ridwan tak memiliki catatan kriminal apa pun. "Ridwan Hakim tidak ada kisah kriminal," ujarnya.
Refrizal mengatakan, Ridwan hanyalah anak-anak yang baru lulus kuliah di Inggris. "Dia anak kemarin sore, cuma anak-anak. Anaknya pintar, berbisnis apa, belum tahu lah pengaruhnya," ujar dia.
Refrizal juga belum bisa memastikan apakah Ridwan itu kader PKS atau bukan. "Kader PKS jutaan. Masakan diurusi satu persatu."
Dalam kasus suap kuota daging impor itu, KPK sudah menetapkan empat tersangka. Salah satunya, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. (eh)