Sumber :
- interpol.go.id
VIVAnews -- Papua Nugini telah membentuk tim khusus untuk mengevaluasi pemberian warga negara bagi buronan Indonesia, Joko Tjandra. Wakil Jaksa Agung Darmono meyakini ini merupakan langkah penting untuk mengekstradisi buronan kasus cessie Bank Bali itu.
"Tim ini serupa pansus di Indonesia. Merupakan gabungan dari eksekutif dan legislatif," jelas Darmono saat dihubungi VIVAnews, Rabu 20 Februari 2013. Pansus ini muncul setelah Papua Nugini membatalkan kewarganegaraan Joko Tjandra.
Dia mengaku tak tahu berapa lama pansus ini akan bekerja. Tapi, ujarnya, Indonesia pun akan menyiapkan tim untuk bertemu dengan Papua Nugini. "Kemungkinannya apakah kami yang ke sana atau kami undang perwakilan Papua Nugini kemari."
Dengan berbagai langkah strategis Papua Nugini itu, Indonesia pun sudah percaya diri untuk membuat draf ekstradisi. "Sedang kami buat," kata dia.
Apalagi, ujarnya, Papua Nugini sudah mencabut paspor yang bersangkutan. Tanpa kewarganegaraan dan paspor, penangkapan Joko hanya menunggu waktu saja. "Kami memang belum tahu dia berada di mana. Tapi, kalau masuk ke sebuah negara, dia pasti ditangkap," jelasnya.
Joko Tjandra adalah mantan Direktur PT Era Giat Prima. Joko diputus bersalah dengan hukuman dua tahun dan denda sebesar Rp15 juta oleh Mahkamah Agung dalam kasus cessie Bank Bali. Harta senilai Rp546 miliar miliknya juga telah disita negara. "Joko belum membayar uang denda Rp15 juta," kata Darmono.
Satu hari sebelum MA mengeluarkan keputusan, Joko justru kabur ke Port Moresby, Papua Nugini, pada 10 Juni 2009, dengan pesawat carteran dari Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta. Dia kini menjadi buronan Kejagung. Terakhir, Joko dikabarkan telah menjadi warga negara sebelah timur Indonesia itu. (eh)
![Neta L]()
![img_title]()
"Tim ini serupa pansus di Indonesia. Merupakan gabungan dari eksekutif dan legislatif," jelas Darmono saat dihubungi VIVAnews, Rabu 20 Februari 2013. Pansus ini muncul setelah Papua Nugini membatalkan kewarganegaraan Joko Tjandra.
Dia mengaku tak tahu berapa lama pansus ini akan bekerja. Tapi, ujarnya, Indonesia pun akan menyiapkan tim untuk bertemu dengan Papua Nugini. "Kemungkinannya apakah kami yang ke sana atau kami undang perwakilan Papua Nugini kemari."
Dengan berbagai langkah strategis Papua Nugini itu, Indonesia pun sudah percaya diri untuk membuat draf ekstradisi. "Sedang kami buat," kata dia.
Apalagi, ujarnya, Papua Nugini sudah mencabut paspor yang bersangkutan. Tanpa kewarganegaraan dan paspor, penangkapan Joko hanya menunggu waktu saja. "Kami memang belum tahu dia berada di mana. Tapi, kalau masuk ke sebuah negara, dia pasti ditangkap," jelasnya.
Joko Tjandra adalah mantan Direktur PT Era Giat Prima. Joko diputus bersalah dengan hukuman dua tahun dan denda sebesar Rp15 juta oleh Mahkamah Agung dalam kasus cessie Bank Bali. Harta senilai Rp546 miliar miliknya juga telah disita negara. "Joko belum membayar uang denda Rp15 juta," kata Darmono.
Satu hari sebelum MA mengeluarkan keputusan, Joko justru kabur ke Port Moresby, Papua Nugini, pada 10 Juni 2009, dengan pesawat carteran dari Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta. Dia kini menjadi buronan Kejagung. Terakhir, Joko dikabarkan telah menjadi warga negara sebelah timur Indonesia itu. (eh)
Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan
Neta, pabrikan mobil listrik asal China, memperkenalkan empat model Neta L di pasar domestiknya. SUV berdesain modern ini menarik perhatian dengan teknologi canggih dan j
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
