Sumber :
VIVAlife
- Perseteruan Kiki Amalia dan suaminya Markus Horison di sidang perceraian, masih terus berlanjut. Senin, 25 Februari 2013 di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, pihak Kiki memberikan tanggapan atas gugatan Markus pada persidangan sebelumnya.
Dalam jawabannya, Kiki menggugat balik suaminya dengan nominal ratusan juta rupiah. Salah satu kiper andalan Indonesia itu dianggap tidak memenuhi kewajibannya memberi nafkah selama setahun.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Cup Bra Terlalu Besar Picu Gangguan Kesehatan
Baca Juga :
Jurus Turunkan Berat Badan Pakai Protein
Dalam jawabannya, Kiki menggugat balik suaminya dengan nominal ratusan juta rupiah. Salah satu kiper andalan Indonesia itu dianggap tidak memenuhi kewajibannya memberi nafkah selama setahun.
Baca Juga :
Misteri 'Bak Mandi Tuhan' Berusia 7.000 Tahun
"Dia menggugat balik dalam rekonvensi, ada soal keuangan. Memerintahkan untuk membayar nafkah yang tidak ditunaikan dalam setahun, besarannya Rp 10 juta per bulan, kalau dikalikan setahun jadi Rp 120 juta," ujar Sangap Surbakti, pengacara Markus, yang ditemui usai sidang.
Selain itu, Kiki juga menggugat hak iddah dan hak mut'ah, masing-masing sebesar Rp30 juta dan Rp20 juta. Jika ketiga poin itu dijumlahkan, nominal uang tunai yang digugat Kiki hampir mencapai Rp200 juta.
Seakan belum cukup, bintang film 'Mas Suka Masukin Aja' itu masih menambahkan poin harta bersama dalam gugatannya. "Kendaraan roda 4 jenis Mazda CS7 disebut harta bersama dan harus dibagi bersama," ujar Sangap melanjutkan.
Kenyataannya, mobil itu dibeli secara kredit atas nama Kiki, namun Markus yang membayar cicilannya. Secara fisik, saat ini mobil itu berada di tangan Markus. Mobil itu pun belum lunas, dan cicilannya masih kurang belasan bulan yang belum diselesaikan.
Sangap sendiri belum bisa menyimpulkan serta menanggapi hal-hal prinsipil terkait gugatan itu. Jawaban itu akan disampaikan pada agenda sidang berikutnya, 4 Maret mendatang. Yang jelas, pihaknya sejak awal tidak menggugat apapun selain perceraian karena ketidakcocokan, bukan masalah orang ketiga atau ekonomi.
"Kami tidak pernah menggugat harta, anak. Markus tidak pernah mempersoalkan uang. Tugas dia cari uang, serahkan pada istri. Ke mana saja habisnya, tidak pernah dipersoalkan karena dia percaya," ujar Sangap membeberkan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Dia menggugat balik dalam rekonvensi, ada soal keuangan. Memerintahkan untuk membayar nafkah yang tidak ditunaikan dalam setahun, besarannya Rp 10 juta per bulan, kalau dikalikan setahun jadi Rp 120 juta," ujar Sangap Surbakti, pengacara Markus, yang ditemui usai sidang.
