Sumber :
- Pertamina
VIVAnews - PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa perseroan sudah bekerja sama dengan Irak dalam bidang minyak dan gas sejak lama. Hal itu, merupakan kelanjutan dari tawaran Irak agar perseroan membeli perusahaan migas asing yang beroperasi di negara tersebut.
"Kerja sama itu memang dari dulu dan itu adalah goverment to goverment. Kami juga mengharapkan adanya kerja sama dengan NOC (North Oil Company, perusahaan migas di Irak)," kata Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan di Wisma Mulia, Jakarta Selatan, Senin 25 Februari 2013.
Karen juga mengatakan bahwa ada kemungkinan Pertamina bisa bekerja sama dengan Total E&P Indonesie untuk mengelola blok minyak yang ada di negara 1001 Malam tersebut.
Dia mengaku bahwa deputi perdana menteri Irak pernah datang ke Indonesia dan membicarakan masalah ajakan investasi ke negara tersebut. Pertamina, menurut Karen, akan mendapat bagian belasan persen.
"Pertamina mendapatkan prioritas utama. Besarannya tergantung dari 10-25 persen," kata dia.
Seperti diketahui, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, sempat mengatakan bahwa Pertamina tengah menjajaki tawaran pemerintah Irak untuk membeli saham salah satu perusahaan migas asing di sana.
Sahamnya yang dibeli adalah saham milik pengusaha migas minoritas di sana. Namun, Dahlan tidak menyebutkan identitas pengusaha asing yang sahamnya akan dibeli oleh Pertamina itu.
Dengan pembelian saham itu, artinya Pertamina bisa membantu mengurangi impor minyak ke Indonesia. Setelah mengelola minyak di sana, Indonesia bisa menikmati hasil minyak dari ladang migas di Irak. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Pertamina mendapatkan prioritas utama. Besarannya tergantung dari 10-25 persen," kata dia.