- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Assegaf meminta agar Anas Urbaningrum tidak dikaitkan dengan kasus dana talangan atau bailout Bank Century. Dia pun mempertanyakan langkah Tim Pengawas (Timwas) Century yang akan memanggil Anas.
"Kita semua ada di Timwas. Timwas nggak boleh lari ke mana-mana. Nggak bisa kemudian semua orang ditarik dan dikait-kaitkan (kasus Century)," kata Nurhayati di Gedung DPR, Selasa 26 Februari 2013.
Nurhayati yakin, Anas tidak benar-benar ingin menghancurkan Partai Demokrat. Apalagi, kata dia, dikait-kaitkan dengan kasus Century.
"Jadi saya tidak percaya dengan isu itu. Anas adalah yang memimpin Partai Demokrat dan loyalitas beliau pada SBY, jangan diragukan," jelasnya.
Tim pengawas kasus Century akan memanggil mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Pemanggilan ini, terkait kasus bailout bank Century, sebab Anas diduga kuat mengetahui seluk beluk kasus ini.
"Kami berencana juga mengorek keterangan dari Mas Anas karena pernyataan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat (M. Rahmat), Anas cukup banyak mengetahui informasi tentang Century. Kemudian Pak Yudi Chrisnandi juga sudah memperkuat itu," kata anggota Tim Pengawas Century, Hendrawan Supratikno di Gedung DPR Selasa 26 Februari 2013.
Anas dinilai mengetahui kasus Century ini sebab dia merupakan salah satu petinggi di partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Sabtu pekan lalu, Anas menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Langkah itu dia ambil setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus Hambalang.
Bersikukuh tak bersalah, Anas menyatakan penetapan dirinya sebagai tersangka bukan akhir segalanya.
"Ini adalah langkah yang besar. Ini saya nyatakan adalah halaman pertama. Masih banyak halaman berikutnya yang akan kita buka dan baca bersama," kata Anas, dengan nada mengancam, saat jumpa pers pengunduran dirinya sebagai ketua umum, Sabtu 23 Februari 2013. (eh)