- REUTERS/Yuriko Nakao
VIVAnews - Bursa regional Asia bergerak fluktuatif pada pembukaan perdagangan Rabu, 27 Februari 2013, sebagai respons dari janji ketua bank sentral AS (The Fed) tentang kebijakan stimulus lanjutan.
Indeks Nikkei di bursa Jepang kembali bergerak turun melandai pada awal perdagangan hari ini. Nikkei dibuka turun tipis 0,16 persen menjadi 11.380,73. Sehari sebelumnya, Nikkei anjlok hingga dua persen.
Investor Jepang gelisah dengan terus menguatnya mata uang yen terhadap dolar AS dalam dua hari berturut-turut.
Sementara itu, ketidakpastian politik di Italia mendorong para investor mencari perlindungan ke investasi safe haven. Yen pun menguat dan menimbulkan kerugian bagi eksportir utama Jepang seperti Canon, Toyota Motor, dan Nissan Motor antara 0,5-1 persen.
Di sisi lain, melemahnya bursa Jepang akibat sentimen membaiknya perekonomian AS. Harga rumah di 20 kota AS naik 6,8 persen, dan merupakan kenaikan terbaik sejak 2006.
Penjualan rumah baru melonjak pada Januari 2013 menjadi 437.000 unit, tertinggi sejak Juli 2008. Data itu juga menunjukkan kenaikan bulanan tertinggi dalam 20 tahun. Sementara itu, indeks kepercayaan konsumen AS meningkat pesat selama Februari 2013.
Dari Seoul dilaporkan, indeks Kospi menguat tipis 0,33 persen menjadi 2.006,55. Saham-saham blue chips Seoul memberikan momentum untuk menarik sentimen positif dari reli di bursa Wall Street.
Saham Samsung Electronics melonjak 1,7 persen setelah manajemen menandatangani kemitraan dengan Movitars. Sementara itu, penguatan yen berdampak positif terhadap Hyundai Motor dan KIA Motors yang sahamnya naik hingga 1 persen.
Sementara itu, di Australia, indeks ASX 200 menguat tipis 0,69 persen menjadi 5.038,1. Saham perbankan pulih setelah mengalami penurunan panjang.
Saham Commonwealth Bank of Australia naik hampir 1 persen, sedangkan saham Australia and New Zealand Banking kembali menguat 0,5 persen setelah anjlok 1 persen sehari sebelumnya. (art)