Marzuki Alie Bantah Jadi Penasihat Perusahaan Investasi Emas

Mantan Ketua DPR Marzuki Alie.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews
Puncak Arus Balik Lebaran, Antrean Kendaraan Mengular hingga Keluar Pelabuhan Bakauheni
- Nama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie disebut-sebut terlibat dalam penipuan investasi emas. Marzuki bahkan dituding sebagai dewan penasihat di perusahaan investasi emas Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS).

Arus Balik Lebaran, Baru 27 Persen Kendaraan Pribadi Kembali dari Sumatera ke Jawa

Marzuki Alie sendiri kepada VIVAnews, Kamis 28 Februari 2013, menyatakan bukan dewan penasihat di perusahaan itu. Marzuki mengakui memang kenal dengan Taufiq Michael Ong, pendiri PT GTIS.
Diduga Ada Penggelembungan Suara, Caleg Golkar Sarim Saefudin Cari Keadilan


"Itu semua tidak benar. Saya mengenal Michael Ong memang benar. Namun saya hanya menjadi saksi pengislaman dirinya di masjid DPR," kata Marzuki.


Marzuki mengatakan, hubungannya dengan Michael Ong tidak ada yang istimewa. Namun demikian, Marzuki tak membantah jika pria asal negeri jiran itu sempat memperkenalkan perusahaan investasi emas pada dirinya. Namun Marzuki tidak duduk jadi penasihat di perusahaan itu.


"Tudingan itu tak beralasan. Apa iya di sebuah perusahaan ada yang namanya dewan penasihat? Setahu saya itu hanya berlaku di sebuah organisasi. Ini kan PT," kata Marzuki usai menjadi pembicara di Perpustakaan Terapung UI Depok.


"Saya bertanya sama dia. Ini investasi emas benar atau emas dalam surat-surat. Lalu dia bilang ini emas benar (emas batangan). Setelah itu tidak ada hubungan lain. Saya hanya menjadi saksi ketika yang bersangkutan minta di islamkan di masjid DPR," katanya.


Disebut di Situs


"Kalau disebut penasihat dan ada dalam situs, artinya mereka telah memanipulasi fakta," kata Marzuki kepada VIVAnews, Kamis 28 Februari 2013.


Marzuki kemudian menjelaskan, bahwa dia pernah menerima pemilik GTIS Michael Ong bersama KH Aziddin yang mengatasnamakan MUI di ruang kerjanya. Dalam perbincangan kala itu, kata Marzuki, GTIS mengatakan akan berbisnis syariah dan akan membantu MUI untuk dakwah di Indonesia. "Kemudian kami berfoto," kata Marzuki.


Kemudian, kata Marzuki, mereka datang kedua kali dan mengatakan ingin masuk Islam. "Saya syahadatkan di masjid DPR. Hanya di situ, selebihnya tidak tahu sama sekali," ujar dia.


Bahkan, Marzuki menegaskan, dirinya sama sekali tidak menerima dana dari perusahaan GTIS. "Perlu dicatat, tidak ada dana yang pernah saya terima terkait itu semua," ujar dia. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya