Sumber :
- VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVAnews
- Perusahaan taksi terbesar di Indonesia, Blue Bird, menyatakan masih mencari waktu yang tepat untuk melepas sahamnya kepada publik melalui mekanisme penawaran umum perdana (
initial public offering
/IPO).
"Mungkin bisa tahun ini atau tahun depan. Namun, yang jelas kami akan mengusahakan semaksimal mungkin," kata Komisaris Blue Bird, Bayu Priawan Djokosoetono, ketika ditemui dalam acara diskusi yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Rabu 3 April 2013.
Baca Juga :
Totalitas Main Film Possession: Kerasukan, Darius Sinathrya Diet Ketat Turunkan Berat Badan
"Untuk kota metropolitan seperti Kuala Lumpur, keberadaan taksi di sana masih sangat minim. Itu yang akan kami incar," katanya.
Sementara itu, untuk Singapura, dia menambahkan, merupakan target jangka panjang dan baru akan direalisasikan dalam dua tahun ke depan. Bayu enggan menyebutkan berapa persen dana IPO yang dialokasikan untuk investasi di Singapura dan Malaysia itu.
Sebelumnya,
Reuters
melansir Blue Bird telah menunjuk Credit Suisse AG dan UBS AG sebagai penjamin emisi untuk menawarkan saham senilai US$250 juta atau Rp2,37 triliun (kurs Rp9.500) pada tahun ini (baca: ). (art)
Halaman Selanjutnya
"Untuk kota metropolitan seperti Kuala Lumpur, keberadaan taksi di sana masih sangat minim. Itu yang akan kami incar," katanya.