Sumber :
- REUTERS/United States Air Force/Handout
VIVAnews -
Hampir dua dekade sebelum Presiden Amerika Serikat, Albert Arnold "Al Gore" menggugah kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim, Margaret Thatcher sudah menyerukan kepada badan ilmiah internasional untuk menyelidiki masalah perubahan iklim.
Pada era '80-an, muncul seorang politisi yang menempatkan perubahan iklim sebagai agenda global. Ia adalah Margaret Thatcher, yang memiliki julukan "perempuan besi".
Berbekal gelar di bidang kimia dari University of Oxford dan juga anggota dari Royal Society Inggris atau akademi sains nasional di Inggris, Thatcher menyampaikan serangkaian pidato dengan topik perubahan iklim.
Banyak orang yang mengagumi pengetahuannya tentang isu-isu perubahan iklim. Wanita yang dikenal sebagai "perempuan besi" itu juga merangkul beberapa organisasi ilmu pengetahuan dan membimbingnya untuk melakukan pencegahan terhadap perubahan iklim.
"... sebelum semuanya terlambat."
Baca Juga :
Uang Haram Potong Insentif di Pemkab Sidoarjo Diserahkan Anak Buah Gus Muhdlor lewat Sopir
Thatcher tampak fasih dalam masalah perubahan iklim. Di pidatonya, Thatcher juga menyinggung tentang pola musim panas dan hujan yang akan berubah akibat dari kerusakan hutan dan efek gas rumah kaca.
Di Konferensi Perubahan Iklim kedua pada tahun 1990, Thatcher pun masih sangat peduli dengan perubahan iklim.
"Perubahan iklim telah menjadi ujian terbesar bagi seluruh dunia. Kita harus bersama-sama membatasi dan menghentikan kerusakan lingkungan untuk mengatasinya. Ini adalah tugas kita sebelum semuanya terlambat," kata Thatcher ketika itu.
Beberapa tahun setelah pidatonya itu, dunia masih belum menemukan sosok pemimpin politik yang memiliki pengetahuan ilmiah luas tentang masalah perubahan iklim sebaik Thatcher.
Sejarah mencatat nama Margaret Thatcher sebagai pemimpin yang terus mengingatkan negara-negara di dunia untuk tidak lupa memerhatikan dampak perubahan iklim, agar tidak mengorbankan generasi yang akan datang.
Kemarin, 8 April 2013, wanita yang menjabat sebagai perdana menteri Inggris selama 11 tahun itu tutup usia. Serangan stroke di pagi hari merenggut nyawanya. Selamat jalan, Thatcher. Selamat beristirahat. (eh)
Halaman Selanjutnya
Thatcher tampak fasih dalam masalah perubahan iklim. Di pidatonya, Thatcher juga menyinggung tentang pola musim panas dan hujan yang akan berubah akibat dari kerusakan hutan dan efek gas rumah kaca.