Sumber :
VIVAnews -
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor SJ 021 737-300 tujuan Padang-Jakarta batal terbang, Minggu 14 April 2013 akibat letupan api di sayap bagian kanan. Sejumlah penumpang pun melihat percikan api di bagian kabin dan merasa tidak nyaman.
Mulanya, pesawat dijadwalkan
take off
pukul 17.30 WIB. Namun, penumpang masih berada di ruang tunggu Bandara Internasional Minangkabau (BIM) hingga dua jam berlalu. Pada pukul 20.20 WIB, penumpang baru diinstruksikan naik ke pesawat.
Setelah penumpang berada di dalam, pesawat tak kunjung bergerak. Ketika itu, salah seorang penumpang yang duduk di bangku bagian kanan pesawat, melihat di balik kaca jendela ada percikan api keluar dari turbin kanan sayap secara terus menerus. Lalu, penumpang yang tidak ingin disebutkan namanya ini, memanggil petugas.
"Saya dan satu orang penumpang di sebelah yang ikut menyaksikan, langsung memencet tombol panggilan. Kepada kru pesawat saya sampaikan," ujarnya.
Menurutnya, tidak lama setelah dilaporkan, dia melihat letupan dan mengeluarkan asap. Tidak lama kemudian, penumpang diinstruksikan turun.
Sementara, Aprizal yang juga ikut dalam penerbangan tersebut mengaku tidak nyaman berada di pesawat. Dia dan penumpang lainnya merasa gerah. "Seperti tidak ada pendingin ruangan layaknya pesawat yang mau
take off
," ujarnya.
Baca Juga :
Kemenparekraf Kick Off Fase Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024, Diawali Dua Kota Ini
Meski diberi penginapan, Aprizal menegaskan penumpang minta perusahaan memenuhi kewajibannya berupa kompensasi.
Sampai saat ini, pihak Sriwijaya belum bisa dihubungi. Sementara, General Manager Angkasa Pura II Rian Hadihito membenarkan peristiwa ini. Laporan Return to Apron (RTA) yang dia terima mengatakan Sriwijaya Air mengalami gangguan teknis.
"Kami sampai sekarang masih menunggu laporan dari pihak Sriwijaya," ujar Rian.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Meski diberi penginapan, Aprizal menegaskan penumpang minta perusahaan memenuhi kewajibannya berupa kompensasi.