Sumber :
- ANTARA/Regina Safri
VIVAnews -
Dua mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi korban aksi premanisme di Yogyakarta. Mereka diserang oleh kelompok orang tak dikenal di Kotagede dengan menggunakan senjata tajam.
Informasi yang dihimpun
VIVAnews
, Rabu 1 April 2013, Yanuarius Lobo (20) dan Paulus Yustiawan (20) sedang jalan ke arah utara Kotagede. Saat di perempatan lampu merah, mereka bertemu dengan kelompok orang tak dikenal yang menggunakan sepeda motor.
"Sekitar satu jam berselang, rekan-rekan korban berasal dari NTT sekitar 14 orang datang ke lokasi kejadian dengan membawa senjata tajam jenis pedang. Mereka terlihat marah, salah satunya bilang sambil berteriak mencari siapa yang melakukannya," kata warga minta namanya dirahasiakan.
Rekan-rekan korban ini tidak melakukan pengrusakan, tapi mencari siapa yang sudah melukai kedua korban. "Salah satu diantara mereka bilang 'Saya tidak terima adik saya diperlakukan seperti ini'," kata warga mencoba menirukan.
Supervisor Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RS PKU Muhammadiyah, Al Afik, menjelaskan kedua korban mendapatkan luka bacok di kepala bagian belakang sepanjang 5 centimeter. Selain luka bacok, Paulus juga mengalami luka pada bagian jari kelingking tangan kirinya.
“Otot jari kelingkingnya putus, sehingga tidak dapat digerakkan. Tindakan medis dengan metode ruptur tendo (menyambung), sudah dilakukan,” kata Al Afik.
Sementara itu, Kasubag Humas Polsekta Kotagede Jogja, Aiptu Bambang Sutrisno mengakui belum menerima laporan resmi dari pihak korban. Tetapi, pihaknya sudah mendengar kasus itu dan saat ini masih dilakukan penyelidikan.
"Yang kita khawatirkan itu kalau ada aksi balas dendam. Makanya, anggota sedang mencari data siapa korban, dan apa kira-kira motif dari kasus ini," katanya
Menurutnya, beberapa petugas Reskrim dan Sabara Polsekta Kotagede sudah mendatangi lokasi kejadian. Petugas terlihat meminta keterangan beberapa saksi mata, seperti pengelola warung internet 'Planet' di Jalan Kemasan No 6 Kotagede, Jogjakarta.
"Korban dan rekan-rekannya itu belum laporan, kita disini hanya mencari informasi peristiwa yang terjadi tadi pagi," kata salah seorang petugas.
Halaman Selanjutnya
"Sekitar satu jam berselang, rekan-rekan korban berasal dari NTT sekitar 14 orang datang ke lokasi kejadian dengan membawa senjata tajam jenis pedang. Mereka terlihat marah, salah satunya bilang sambil berteriak mencari siapa yang melakukannya," kata warga minta namanya dirahasiakan.