Sumber :
- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAnews
- Markas Besar Polri telah membekukuan 60 rekening diduga terkait Aiptu Labora Sitorus (LS), anggota polisi yang terendus Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memiliki rekening gendut.
"Yang sudah pasti hari ini 60 rekening yang kami bekukan. Kami masih pelajari yang lainnya," kata Direktur 2 Ekonomi Khusus, Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Arief Sulistyanto, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis 16 Mei 2013.
Baca Juga :
Kronologi Bos Tembaga di Boyolali Tewas Dibunuh
Baca Juga :
Roberto Mancini Kagumi 4 Pemain Timnas Indonesia U-23, Termasuk yang Dicap Egois oleh Netizen
Pencucian uang
Dari penelusuran sementara, uang yang masuk kantongnya sejaka 2007 diperkirakan berjumlah Rp1,5 triliun. "Kami sedang selidiki alurnya. Aliran dananya panjang," katanya.
Sementara ini, kata Arief, tim gabungan Mabes Polri dan Polda Papua mengidentifikasi sumber uang Labor diduga dari perbuatan kriminal. LS diduga terlibat dalam kasus ilegal logging dan penimbunan BBM. "Kami melihat ada indikasi pencucian uang juga."
Dari hasil penyelidikan sementara Labora diduga terlibat dalam aksi penimbunan BBM sebanyak satu ton di Sorong. Dalam kasus ini tim gabungan telah menyita empat buah kapal dan satu buah penampung BBM dengan kapasitas 40 ton.
Selain itu, kata Arief, ia juga ada dibelakang upaya ilegal logging di sejumlah hutan di Papua. Dalam kasus ini polisi telah menyita satu unit kapal dengan muatan penuh kayu ilegal. "Ia juga diduga terkait penyelundupan kayu keluar negeri sebanyak 80 kontainer," katanya.
Semua barang bukti saat ini berada di Papua dan Surabaya. Polisi masih melakukan pendalaman terkait kasus ini. "Kami ingin tahu sejak kapan ia melakukan tindakan ini. Dan siapa saja orang-orang yang terlibat dalam jaringan penimbunan BBM dan penyelundupan kayu ilegal ini," kata Arief.
Halaman Selanjutnya
Dari penelusuran sementara, uang yang masuk kantongnya sejaka 2007 diperkirakan berjumlah Rp1,5 triliun. "Kami sedang selidiki alurnya. Aliran dananya panjang," katanya.