Sumber :
- Antara/ Paramayuda
VIVAnews -
Kementerian Pekerjaan Umum mengungkapkan rencana pembangunan terowongan di lintasan seksi II Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Ini terowongan pertama yang akan dibuat sejak zaman Belanda.
"Di seksi II ini kami pasti akan membangun dua buah terowongan," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto kepada
VIVAnews
, Senin 10 Juni 2013.
Baca Juga :
Terpopuler: Gempa Garut, Dewas Bongkar Perilaku Wakil Ketua KPK, Keluarga Polisi ke Jakarta
Djoko Murjanto menambahkan pemerintah memang belum berani menggunakan terowongan di daerah-daerah pegunungan di Indonesia. Sebetulnya, kata dia, di seksi I jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan tadinya akan dibangun terowongan. Namun urung dilakukan dan akhirnya dimundurkan ke pembangunan di seksi II.
Djoko mengungkapkan kedua terowongan di seksi II yang akan dibangun ini panajangnya sekitar dua kilometer. Kedua terowongan ini akan dibangun untuk melewati rute Cadas Pangeran yang jalannya saat ini amat berliku.
Pembangunan terowongan ini menurut Djoko memang akan memakan lebih banyak biaya dibandingkan dengan membangun jalan biasa di atas tanah.
Seksi II tol Cisumdawu ini masih berupa Viability Gap Fund (VGF) yang harus dibangun pemerintah sebelum jalan tol ini ditenderkan. Pembangunan jalan tol ini sendiri rencananya akan menggunakan pinjaman dari China yakni sekitar Rp1 triliun.
Pembangunan jalan tol sepanjang 58,35 kilometer ini sendiri akan dibagi menjadi 6 seksi, yakni Cileunyi–Tanjungsari (9,80 km), Tanjungsari–Sumedang (17,51 km), Sumedang-Cimalaka (3,73 km), Cimalaka-Legok (6,96 km), Legok- Ujungjaya (16,35 km), dan Ujungjaya-Kertajati (4,00 km). (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Djoko Murjanto menambahkan pemerintah memang belum berani menggunakan terowongan di daerah-daerah pegunungan di Indonesia. Sebetulnya, kata dia, di seksi I jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan tadinya akan dibangun terowongan. Namun urung dilakukan dan akhirnya dimundurkan ke pembangunan di seksi II.