Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
- Komisaris Utama PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), Anindya N Bakrie, Selasa 11 Juni 2013, menyatakan bahwa hampir seluruh ukuran menunjukkan bahwa kinerja operasional BTEL semakin kuat.
Dalam keterangan tertulis, Anindya menjelaskan bahwa lima pilar yang difokuskan dalam program revitalisasi BTEL yaitu: program restrukturisasi keuangan, program penguatan fungsi organisasi khususnya tata kelola dan budaya perusahaan, program penguatan konsep one brand - one price untuk mengembalikan kekuatan brand Esia, program meningkatkan pendapatan data, serta program meningkatkan kualitas produk dan layanan.
Direktur Utama BTEL, Jastiro Abi, menambahakna, lonjakan pendapatan dari segmen data ini sejalan dengan peningkatan total pelanggan EVDO Bakrie Telecom yang naik menjadi 606.000 di akhir tahun 2012, atau tumbuh 99,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang masih di kisaran 304.000.
Selain itu, per akhir 2012, Bakrie Telecom berhasil mencatatkan kenaikan average revenue per user (ARPU) blended hingga Rp21.000, atau meningkat 5 persen dibandingkan Rp20.000 di periode tahun sebelumnya. BTEL pun menjadi satu-satunya operator CDMA di Indonesia yang membukukan EBITDA positif di tahun 2012.
Di saat yang sama, langkah penyehatan keuangan perusahaan juga tercermin dari penurunan beban pemasaran (
marketing cost
) hingga 35 persen, menjadi sebesar Rp302 Milyar, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp468 Milyar.
Selain pendapatan operasional yang semakin tumbuh, manajemen BTEL juga bersyukur program revitalisasi telah meningkatkan posisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Beban keuangan perusahaan semakin ringan karena tidak lagi dibebani aset yang tidak produktif atau bunga hutang yang tinggi.
"Perusahaan bisa tumbuh lebih cepat, lebih sehat, dan lebih memberikan nilai bagi pelanggan, karyawan dan pemegang saham. Bukti konkritnya sudah terlihat di kinerja perusahaan awal tahun 2013 ini," kata Abi. (ren)
Halaman Selanjutnya
Selain itu, per akhir 2012, Bakrie Telecom berhasil mencatatkan kenaikan average revenue per user (ARPU) blended hingga Rp21.000, atau meningkat 5 persen dibandingkan Rp20.000 di periode tahun sebelumnya. BTEL pun menjadi satu-satunya operator CDMA di Indonesia yang membukukan EBITDA positif di tahun 2012.