Sumber :
VIVAnews -
PT Pertamina (Persero) mengancam akan memberikan sanksi bagi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tutup menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pertamina menjamin stok BBM aman dan cukup menjelang kenaikan harga.
"Kalau tutup SPBU sendiri akan rugi, dan kalau kami menemukan ada yang tutup maka akan kita skors dan tutupnya kita perpanjang hingga satu bulan," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 18 Juni 2013.
Baca Juga :
Cek Fakta: Alex Ferguson Komentari Kekalahan Timnas Indonesia dari Irak di Piala Asia U-23
"Kalau tutup SPBU sendiri akan rugi, dan kalau kami menemukan ada yang tutup maka akan kita skors dan tutupnya kita perpanjang hingga satu bulan," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 18 Juni 2013.
Baca Juga :
Kisah Inspiratif dari UTBK Unesa: Peserta Berinfus dan Pakai Selang Demi Menggapai Cita-cita
Hanung menjelaskan, Pertamina telah mengantisipasi terjadinya lonjakan konsumsi BBM sebelum penerapan kebijakan kenaikan harga. Pertamina telah menambah pasokan premium di SPBU dari rata-rata 80 ribu kiloliter per hari menjadi 91 ribu kiloiter per hari.
"Kami mengakui ada peningkatan permintaan 3-4 persen di atas kebutuhan normal dalam beberapa hari terakhir," katanya.
Selain BBM, Pertamina juga terus memasok persediaan elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram. Ia juga akan memutus kerjasama dengan agen-agen elpiji nakal, menaikkan harga yang tidak wajar.
"Kalau susah mencari elpiji, datanglah ke SPBU. Pertamina telah siapkan elpiji dengan harga seusai pasar di SPBU," katanya. (eh)
Halaman Selanjutnya
Hanung menjelaskan, Pertamina telah mengantisipasi terjadinya lonjakan konsumsi BBM sebelum penerapan kebijakan kenaikan harga. Pertamina telah menambah pasokan premium di SPBU dari rata-rata 80 ribu kiloliter per hari menjadi 91 ribu kiloiter per hari.