Putra Jacko Beberkan Kondisi Ayahnya Sebelum Tewas

Cetakan sepatu dan sarung tangan Michael Jackson
Sumber :
  • REUTERS/ Phil McCarten
VIVAlife - Dengan wajah sedih, putra sulung Michael Jackson, Prince Jackson memberikan kesaksian dengan penuh emosional dalam persidangan ayahnya. Ia menceritakan tentang kondisi terakhir ayahnya, sebelum tewas mendadak.

Menurut Prince, saat itu, ia sedang duduk di kediaman mereka. Kemudian ia mendengar jeritan dari kamar ayahnya. Dr Murray langsung memanggil dirinya dan memintanya ke atas.

Ia melihat tubuh ayahnya sudah menggantung setengah di tempat tidur. "Adikku datang dan kami memintanya untuk turun. Tetapi, dia terus menangis dan berteriak ingin ayah," katanya di depan juri dengan suara bergetar seperti dikutip dari Aceshowbiz.

Ayahnya dibawa ke rumah sakit. Keluarga kemudian mengikuti ambulans menuju ke Rumah Sakit UCLA. Ia sendiri menunggu di bawah tangga untuk pergi ke rumah sakit.

Tetapi, dokter pribadi Michael, Dr Murray datang terburu-buru ke rumah mereka. Ia menyampaikan berita duka. "Maaf anak-anak, ayah kalian sudah meninggal," ucapnya menirukan Dr Murray. Dr Murray menyatakan Michael meninggal karena serangan jantung.

Dalam kesaksiannya, remaja berusia 16 tahun ini sangat menyayangi ayahnya. Ia menggambarkan ayahnya sebagai sosok yang penyayang. Ia akan selalu mengingat semua kenangan tentang orangtuanya itu, melalui foto dan videonya. 

Prince juga menyinggung betapa ayahnya sangat bahagia dan semangat, menyambut konser musik bertajuk 'This Is It'. Ini seharusnya menjadi konser kembalinya Michael ke dunia musik. 

Namun, ia melihat ayahnya begitu sedih dan kecewa, setelah menerima telepon dari CEO AEG Live, Randy Phillips.
Kabupaten Bekasi Sabet Juara Umum MTQ ke-38 Jabar, Pj Bupati: Kita Juara Lahir dan Batin

"Kadang-kadang dia menangis setelah menerima telepon. Ayah berkata 'Mereka akan membunuhku. Mereka akan membunuhku'," ujar Prince sedih. Ia pun menyaksikan perbincangan sengit antara Dr Murray dan Phillip, satu hari sebelum Michael tewas. 
Apresiasi kepada Tim Thomas Cup dan Uber Cup Indonesia yang Pantang Menyerah

Seperti diketahui, ibunda Michael, Katherine Jackson menggugat AEG Live sebesat US$1 miliar. Ia mengklaim promotor hanya mengambil keuntungan tanpa memikirkan kesehatan dan keselamatan Michael. 
Semangat Kartini, Kesetaraan dan Pemberdayaan Perempuan Terus Didorong

PLTA PLN Indonesia Power. (foto ilustrasi)

PLN Indonesia Power Sabet Penghargaan dari World Safety Organization

PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang berhasil menyabet penghargaan internasional dalam bidang keselamatan.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024