Sumber :
- smscs.com
VIVAnews -
Para peneliti telah menemukan cara baru untuk menghentikan perburuan gajah, badak, kuda nil, dan satwa langka lainnya, yaitu menggunakan "senjata nuklir."
Para pemburu itu tidak diserang oleh senjata nuklir, namun tim peneliti akan mengamati kandungan radioaktif untuk menghitung usia dari sebuah gading gajah yang diperdagangkan, legal atau ilegal. Bagaimana caranya?
Lalu, karbon 14 dengan cepat menyebar ke atmosfer dan menyerap ke tanaman dan hewan-hewan, mulai dari taring, gigi, tanduk dan gading gajah.
Menurut Kevin Uno, Geolog dari Columbia University, AS, penciptaan teknik baru ini adalah untuk menentukan usia dari gading gajah dan status hukumnya.
"Gading gajah legal tentu yang berasal dari sebelum tahun 1975 dan 1989, sebelum perjanjian itu ditandatangani. Dan, sudah pasti memiliki kandungan karbon 14 sisa perang senjata nuklir," kata Uno, dilansir laman
Popular Science,
3 Juli 2013.
Uno menambahkan, teknik ini juga bekerja untuk menentukan usia dari tanduk badak, gigi kuda nil, dan jaringan dari hewan-hewan langka lainnya.
Kini, populasi gajah sudah memasuki tahap mengkhawatirkan. Berdasarkan laporan kelompok konservasi, setiap tahun, ada sekitar 30.000 gajah dibantai untuk diambil gadingnya. Sampai hari ini, tersisa sekitar 420.000 gajah Afrika di alam liar.
"Kuncinya adalah kandungan karbon 14, sehingga kami bisa memastikan status hukum dari hewan-hewan langka untuk menjerat para pelaku pembunuhan dan menghentikan perburuan," ujar Uno. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Kevin Uno, Geolog dari Columbia University, AS, penciptaan teknik baru ini adalah untuk menentukan usia dari gading gajah dan status hukumnya.