Sumber :
- Antara/ Wahyu Putro A
VIVAnews
– Sekitar 800 hingga 1.000 wisatawan domestik dan mancanegara, Jumat 5 Juli 2013, terjebak di Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, akibat cuaca buruk sejak Rabu kemarin. Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang belum bisa mengevakuasi ratusan turis di kepulauan itu akibat gelombang laut tinggi mencapai empat meter selama tiga hari terakhir.
Kepala Kantor SAR Semarang S. Riyadi mengatakan, para turis di Karimunjawa itu saat ini masih dalam kondisi aman dengan persediaan logistik yang mencukupi. “Mereka kan datang untuk berwisata, jadi logistik cukup. Mereka hanya tidak sabar harus menunggu gelombang reda,” kata Riyadi di Semarang.
Camat Karimunjawa, Nuryanto, membenarkan banyak wisatawan yang terjebak di sana. “Mayoritas sebenarnya dijadwalkan pulang Rabu kemarin. Tapi karena cuaca buruk, mereka belum bisa pulang sampai sekarang. Sekitar 5-10 persen turis di sini merupakan wisatawan mancanegara,” kata dia.
Logistik menipis
Para wisatawan yang terjebak di Karimunjawa saat ini sudah mulai resah karena tidak bisa beraktivitas. Selain itu, menurut Nuryanto, persediaan logistik dan gas elpiji di Karimunjawa mulai menipis. “Wisatawan yang bertahan di penginapan sudah mulai resah. Ada lagi yang bertahan di kota dan beberapa pulau. Wisata laut yang masih bisa dinikmati adalah snorkling,” ujar dia.
Salah satu wisatawan, Erly Bahtiar, mengatakan kondisi cuaca sejak Kamis kemarin sesungguhnya sudah tampak cerah. Namun belum ada kejelasan kapan mereka bisa pulang. Beberapa wisatawan sudah bisa pulang menggunakan kapal motor kayu yang terlihat bolak-balik datang dan pergi dari Karimunjawa.
“Kami heran saja. Situasi seperti ini tapi pihak Pemprov santai-santai saja. Padahal wisatawan sudah tiga hari tertahan di Karimunjawa. Bupati Jepara juga
adem ayem
. Tidak ada posko informasi tentang cuaca di Karimunjawa. Tidak ada juga info dari agen-agen perjalanan. Padahal setiap hari semua bertanya kapan bisa pulang,” kata Erly. (adi)
Halaman Selanjutnya
Logistik menipis